“Bunda
sayang Nisrina” bisik Rani dalam pelukannya.
sayang Nisrina” bisik Rani dalam pelukannya.
Seakan
mengerti apa yang Rani ucapkan, gadis kecil dalam pelukannya tersebut memeluk
Rani semakin erat. Tak ingin lepas.
mengerti apa yang Rani ucapkan, gadis kecil dalam pelukannya tersebut memeluk
Rani semakin erat. Tak ingin lepas.
Bu Susi
menyeka kedua pipinya yang basah oleh air mata. Hatinya tersentuh melihat
kedekatan dua perempuan beda generasi di hadapannya kini. Perlahan dan tanpa
suara ia membalikkan badannya meninggalkan Rani di kamar bersama Nisrina.
Dibiarkannya Rani menikmati kebersamaan dengan Nisrina hanya berdua.
menyeka kedua pipinya yang basah oleh air mata. Hatinya tersentuh melihat
kedekatan dua perempuan beda generasi di hadapannya kini. Perlahan dan tanpa
suara ia membalikkan badannya meninggalkan Rani di kamar bersama Nisrina.
Dibiarkannya Rani menikmati kebersamaan dengan Nisrina hanya berdua.
Mereka berdua seperti Ibu dan anak .. ujar bu Susi dalam hati.
Kakinya
kini membawanya kembali menuju ruang kerjanya di panti tersebut. Ruang Kepala
Yayasan. Begitu yang tertulis di papan ukir yang tergantung di depan pintu
masuk ruangan yang tidak terlalu luas itu. Di dalamnya hanya terdapat satu buah
meja kerja dengan dua buah kursi lipat yang di letakkan berhadapan, mengapit
meja yang diberi alas kain berwarna hijau polos sebagai taplaknya.
kini membawanya kembali menuju ruang kerjanya di panti tersebut. Ruang Kepala
Yayasan. Begitu yang tertulis di papan ukir yang tergantung di depan pintu
masuk ruangan yang tidak terlalu luas itu. Di dalamnya hanya terdapat satu buah
meja kerja dengan dua buah kursi lipat yang di letakkan berhadapan, mengapit
meja yang diberi alas kain berwarna hijau polos sebagai taplaknya.
Diraihnya sebuah foto berbingkai kayu dengan
ukiran sederhana dari atas meja tersebut. Terdapat wajah orang yang paling di
sayang dan dirindukannya sejak lama. Anak semata wayang bu Susi yang sejak lima
tahun lalu pergi merantau ke negeri orang.
ukiran sederhana dari atas meja tersebut. Terdapat wajah orang yang paling di
sayang dan dirindukannya sejak lama. Anak semata wayang bu Susi yang sejak lima
tahun lalu pergi merantau ke negeri orang.
“Apa
kabar kamu di sana, nak. Sudah lama ibu tidak mendengar kabar tentangmu.” Terbersit
kerinduan yang mendalam di hati wanita paruh baya ini.
kabar kamu di sana, nak. Sudah lama ibu tidak mendengar kabar tentangmu.” Terbersit
kerinduan yang mendalam di hati wanita paruh baya ini.
Ditatapnya lagi wajah lelaki tampan yang bersamanya di foto tersebut. Foto terakhir yang diambil sebelum anak lelaki satu-satunya tersebut memutuskan untuk pergi berlayar
ke negeri orang, mencari pengalaman, katanya dulu.
ke negeri orang, mencari pengalaman, katanya dulu.
“Kapan
kamu pulang, nak? Ibu sudah sangat rindu canda tawamu itu” bulir air mata kembali membasahi raut wajahnya yang sudah
berkeriput di beberapa bagian itu.
kamu pulang, nak? Ibu sudah sangat rindu canda tawamu itu” bulir air mata kembali membasahi raut wajahnya yang sudah
berkeriput di beberapa bagian itu.
***
Untuk
kesekian kalinya Ferdi menekan tombol hijau pada ponselnya hingga terdengar
nada sambung, menandakan nomor telepon yang ia hubungi masih aktif dan dapat
menerima panggilan masuk. Tapi, untuk lagi-lagi Ferdi harus kecewa, karena
orang yang ia hubungi tersebut tidak kunjung mengangkat telepon darinya.
kesekian kalinya Ferdi menekan tombol hijau pada ponselnya hingga terdengar
nada sambung, menandakan nomor telepon yang ia hubungi masih aktif dan dapat
menerima panggilan masuk. Tapi, untuk lagi-lagi Ferdi harus kecewa, karena
orang yang ia hubungi tersebut tidak kunjung mengangkat telepon darinya.
Di kirimnya lagi pesan singkat ke
nomor yang sama, yang sejak tadi berusaha ia hubungi. Namun tidak kunjung ada
balasan juga.
nomor yang sama, yang sejak tadi berusaha ia hubungi. Namun tidak kunjung ada
balasan juga.
“Kamu kenapa lagi sih dek…” ujar
Ferdi setengah frustasi.
Ferdi setengah frustasi.
Sejak kemarin ia memang tidak
berhasil menemui calon istrinya tersebut. Saat pulang kerja, Ferdi tidak
menemukan Rani di kantornya. Padahal sebelumnya ada yang ingin Rani bicarakan
dengannya, dan mereka sudah berjanji bertemu selepas jam kantor usai.
berhasil menemui calon istrinya tersebut. Saat pulang kerja, Ferdi tidak
menemukan Rani di kantornya. Padahal sebelumnya ada yang ingin Rani bicarakan
dengannya, dan mereka sudah berjanji bertemu selepas jam kantor usai.
Di hampiri ke rumahnya pun sama,
tidak ia temukan sosok wanita cantik pilihan ibunya tersebut. Di hubungi ke
nomor ponselnya tidak pernah diangkat, pesan singkatnya pun tak kunjung dibalas
hingga hari ini.
tidak ia temukan sosok wanita cantik pilihan ibunya tersebut. Di hubungi ke
nomor ponselnya tidak pernah diangkat, pesan singkatnya pun tak kunjung dibalas
hingga hari ini.
“Pasti ada sesuatu! Karena tidak
biasanya Rani bersikap seperti ini.” Ujarnya lirih.
biasanya Rani bersikap seperti ini.” Ujarnya lirih.
Sekali lagi di ketiknya pesan
singkat untuk wanita yang ia sayangi itu.
singkat untuk wanita yang ia sayangi itu.
To: Rani [0811452xxx]
Km lg knp dek? Tlp aku ga prnh
diangkat, sms ga prnh dibls. Aku samperin ke rmh km ga prnh ada. Klo mmg ada
masalah, kita bicarakan baik2 ya. Jgn dibiarkan menggantung sprti ini. Hr pernikahan
tinggal bbrp hr lagi. Tlg angkat tlpku, atau plg tdk bls smsku ini. –aku yg
merindumu-
diangkat, sms ga prnh dibls. Aku samperin ke rmh km ga prnh ada. Klo mmg ada
masalah, kita bicarakan baik2 ya. Jgn dibiarkan menggantung sprti ini. Hr pernikahan
tinggal bbrp hr lagi. Tlg angkat tlpku, atau plg tdk bls smsku ini. –aku yg
merindumu-
Message sent…
Message delivered…
Setelah meletakkan ponselnya di atas meja nakas di samping tempat tidurnya, Ferdi kemudian merebahkan kepalanya yang mulai terasa berat. Dan perlahan ia mengistirahatkan matanya, tapi tidak pikirannya.
Setelah meletakkan ponselnya di atas meja nakas di samping tempat tidurnya, Ferdi kemudian merebahkan kepalanya yang mulai terasa berat. Dan perlahan ia mengistirahatkan matanya, tapi tidak pikirannya.
Hari ke-6 #13HariNgeblogFF
Cerita sebelumnya: Sambungan Hati Jarak Jauh
Leave a Reply