• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
Perspektif Rula

Perspektif Rula

Believe what you see

  • Home
  • About
  • Reviews
    • Books
    • Events
    • Movies
    • Products
  • Flash Fictions
  • Blog
  • Contact

Bali Trip, Day 1 Part 1

September 28, 2012 by Nurul Aria Leave a Comment

28 September 2012
Selamat pagi dunia.. Jam di
ruangan gue menunjukkan pukul 8:46 WIB, belum ada pasien, jadi gue
sempet-sempetin nulis blog deh ya.. Secara
sudah ada beberapa manusia yang menagih cerita gue selama di Bali. *terutama yg
menyebabkan bebe gue matik*
Here we go!
Semua bermula dari telepon satu minggu sebelum keberangkatan rombongan karyawan RSIA YPK Mandiri kloter 2 yang
memberitahukan kalau ternyata gue di ikutsertakan dalam rombongan kloter 2
ini. Mendadak memang, tapi nggak mau nolak rezeki lah ya. 
Bali, I’m Coming!
Ini kedua kalinya gue ke Bali. Sekitar 10 tahun yang lalu, tepatnya saat
gue kelas 2 SMA. Gue ke Bali dalam
rangka Study Tour. Yang gue inget
sih, begitu gue sampai di Jakarta (dalam perjalanan pulang mampir ke
Malioboro), ada tragedi Bom Bali 1. Waktu itu, gue dan rombongan naek Bus
Travel gitu deh ya. Perjalanan 2 minggu (pergi-pulang).
And the stories begin….
23 September 2012
Part 1 : Menteng – Bandara SoeTTa – Uluwatu – Dream Land
Rombongan Kloter 2 berangkat dari
YPK jam 3.50 WIB menggunakan bus menuju Bandara Soekarno-Hatta terminal 3
domestik. Pagi bener jalannya yah? Ya
iyalah, soalnya flightnya aja jam 6.20 WIB. Dan sebagian besar peserta kloter 2
ini sudah menginap di RS sejak sabtu malam, (including me yang juga menginap di
RS sehabis shift sore di hari Sabtunya).

berfoto di lobby depan sebelum berangkat ke bandara
Sedikit cerita, gue dan beberapa
peserta lainnya yang menginap di RS, tepatnya di ruangan gue, mulai kebangun
dari tidur (yang nggak bisa dibilang nyenyak) pukul 03.00 WIB. Kesiangan? Iya lah.. Karena jam 3.30 WIB
itu sudah harus berkumpul di Lobby depan. I called it “kehebohan di dini hari”.
Pada heboh nyari kamar mandi yang kosong, mandi kilat. Honestly, gue nggak
mandi loh, cuma sikat gigi dan cuci muka saja. Heheheh.
Lanjut yah,
04.29 WIB, tiba di Bandara
SoeTTa, terminal 3 Keberangkatan Domestik. Tiket dan lain-lain sudah diurus oleh ketua rombongan yang kemudian dibagikan ke peserta oleh koordinator kelompok. Peserta yang lainnya mah sibuk
foto-foto. Hihi..

05.25 WIB, sehabis chek-in, gue
dan rombongan menunggu waktu keberangkatan di Lounge Zona 1, terminal
keberangkatan domestik
Bandara SoeTTa.

05.44 WIB, panggilan untuk penumpang Lion Air dengan nomor
penerbangan JT 0030 dengan tujuan
Denpasar untuk memasuki pesawat.

Honestly, ini pertama kalinya gue
naik pesawat terbang. Rada nervous, iya. Excited, iya banget. Ya, segala macam perasaan campur aduk deh
ya.
6.20 WIB pesawat lepas landas.

Saat pesawat naik, itu rasanya
seperti naik wahana Halilintar di Dufan dengan posisi yang sama, saat halilintarnya menanjak naik.
Cuma bedanya, kalo Halilintar itu kan langsung menukik turun, kalo pesawat kan
naik ke atas awan dengan ketinggian 35.000 kaki (kalo gue nggak salah denger
ya).

Gue duduk di bagian tengah, dekat
sayap pesawat (apalah itu namanya), dekat jendela. Yeayyy.. Soalnya gue bisa melihat-lihat pemandangan
dari atas pesawat. Awalnya, gue masih bisa lihat-lihat pemandangan di bawah,
jalanan, rumah-rumah yang semakin lama semakin kecil. Seperti melihat google
map
yang versi Satelite deh ya. Hehhe, norak. Iya lah, my First Flight, and I loved
it!
Apalagi setelah pesawat berada di atas awan. Pemandangan yang gue lihat itu putih semua. Seperti berada di
lautan kapas, atau lautan salju beku layaknya di Alaska atau Kutub Utara sana
deh. Sebenarnya gue sempet foto-foto pemandangan di atas awan itu, tapi….
*langsung lemes*. Sudah lah jangan bahas ini dulu.

(pinjem fotonya mbak ami :))

Lanjut aja yah..


Setelah 1 jam 30 menit di atas
awan (informasi di awal penerbangan dari Pramugarinya, penerbangan menempuh
waktu 1 jam 30 menit) akhirnya sampai juga di Bandara Ngurah Rai, Denpasar,
Bali. 8.41 WITA. (Ingat, ada perbedaan waktu 1 jam lebih cepat di Bali).

di Bandara Ngurah Rai, Denpasar

Berkumpul, menunggu bus Travelnya
datang.Memasukkan barang bawaan ke bagasi bus, masuk bus. Dan akhirnya,
#BaliTrip Day 1 di mulai…

Jadwal Bali Trip, Day 1

First destination ke Uluwatu.

10.00 WITA. Perjalanan ke
Uluwatu.


Mendaki gunung lewati lembah.


Naik-naik ke puncak gunung.

Sepertinya itu lagu yang cocok di
nyanyikan saat perjalanan ke Uluwatu. Yes, jalur menuju Uluwatu memang mendaki
dan berkelok-kelok seperti jalur ke Puncak, tapi lebih mirip dengan jalur di
Kelok 44, Padang, SumBar. Mendaki, tikungan tajam dan bisa di bilang terjal. Mirip deh pokoknya.

Di Uluwatu ini terdapat beberapa
monyet-monyet yang berkeliaran bebas. Guide di rombongan ini, Bli Kresna, sudah
memperingatkan kami untuk tidak mengenakan segala macam asesoris, termasuk
kacamata, topi atau apapun yang bisa dirampas oleh si Monyet. Oh iya, sebelum memasuki gerbang utama, para pengunjung diberikan kain yang bisa di gunakan sebagai sarung dan juga yang bisa diikatkan di pinggang. umm, sayangnya gue lupa ini pertanda apa 🙂

foto-foto di Uluwatu
 foto-foto di Uluwatu
Yang dilihat di Uluwatu? Banyak pemandangan indah, terutama laut,
pantai, ombak dan bebatuan. Pohon-pohon
meranggas, dan juga si Monyet itu sendiri. Monyetnya
jinak-jinak kok. Tapi memang, suka
mengambil asesoris yang digunakan turis. Contohnya
saja, topi salah satu karyawan YPK diambil begitu saja oleh si Monyet. Padahal
beliau sedang duduk manis. Untungnya topi yang dirampas si Monyet bisa kembali
dengan cara menukarnya dengan makanan kecil untuk si Monyet (dengan bantuan pawangnya tentu saja).

pemandangan dari Uluwatu

pemandangan dari Uluwatu

Ada 1 monyet yang Gendut, hobinya
hanya duduk diam dan sepertinya malas bergerak (mungkin karena badannya yang
gendut itu yah). Kalau nggak salah
namanya si Bencong (ini gue
tahu setelah bertanya pada pawang
Monyet disitu). Kenapa dinamakan si
Bencong? Katanya sih karena dia tidak
suka bergaul dengan monyet jantan lainnya. Heheh.
Aneh-aneh aja yah..

Si Bencong (Monyet yang pas banget di depan gue, yang paling gendut)

Di Uluwatu itu fakir sinyal
banget. Bukan SOS lagi, tapi
bener-bener nggak ada sinyal. Setelah
makan siang, lanjut next Destination ke Dream Land. Saat itu jam menunjukkan
pukul 12.21 WITA. Saat matahari lagi terik-teriknya. Saatnya berpanas-panasan
ria.

Dream Beach, Dream Land

Dream Land, dengan pantainya yang
di sebut Dream Beach itu merupakan pantai yang bisa dibilang keren, ombaknya
yang lumayan besar dan indah. Lebih
indah lagi, ya karena banyak
bule-bule bertebaran disana. Dari yang one piece sampai two pieces, ada lah ya.


Oh iya, di Dream Beach ini gue
sempet foto bareng bule dari Senegal (atau mana lah itu gue lupa) namanya
Victor. Baik banget dan ramah pula orangnya. Gue dan beberapa orang temen gue ganti-gantian foto bareng si Bule
ganteng ini. (iss noraknya saya).

Foto bareng ibu-ibu YPK 

Selesai sesi foto bersama Victor,
gue lanjutin ke arah kiri menuju batu karang. Sudah banyak yang foto-foto
disana. Gue juga nggak mau kalah dong. Foto-foto pake Topi Biru yang baru gue
beli di pintu masuk Dream Land ini (ketika menuju Dream Beach, dari parkiran,
kita melewati kios-kios pedagang baju-baju, topi dan kacamata hitam). Puas
foto-foto di atas batu karang, akhirnya gue memutuskan untuk balik lagi ke
pantainya, turun melewati batu karang tadi.

Dan…..


Saat turun mau melewati bagian
depan batu karang itu, ada ombak kecil baru datang yang mengalir kembali ke tengah laut. Menunggu airnya
surut dan siap-siap menyebrang, gue melihat ke tengah laut, memperhatikan ombak
yang akan datang dan siap-siap menyebrang. Sepenglihatan gue, ombaknya itu
kecil. So, gue memberanikan diri melangkah untuk menyebrang.

Masih menatap keindahan ombak
tersebut, entah apa yang membuat gue tetap melangkahkan kaki melewati batu
karang itu dan whussssss…. Dengan segera ombak menerjang gue, membuat gue jatuh
dan tertarik ke tengah laut. Saat itu, gue merasa seperti di peluk sama ombak,
di ajak ke tengah laut sama ombak. Perasaan sesaat, karena setelah itu gue dihempaskan lagi ke arah karang. Tangan gue masih berusaha memegang tas, topi dan
sepatu yang memang sejak awal gue pegang itu. Diseret ketengah laut, dihempas
ke karang lagi. Saat itu gue beneran pasrah dibawa sang ombak. Karena sejago
apapun kita berenang, kalau tiba-tiba dihempas ombak dan kita panik, kebawa arus juga lah kita.


Tapi untungnya, ada seseorang
yang berusaha menyelamatkan gue. Entah
siapa orang itu, sepertinya turis domestik. Lelaki
itu menarik tangan gue, dan melepaskan barang-barang yang sejak tadi masih gue
genggam. Dia, dan satu orang lagi (yang sekilas gue lihat adalah salah
satu karyawan YPK) berusaha menarik
gue ke tepi pantai yang nggak kena ombak. Sempet gue berusaha berdiri, dibantu
kedua lelaki itu. Tapi, baru posisi satu kaki berlutut, hendak berdiri, gue
terjatuh lagi. Lemes pisan badan gue. Mungkin bagi  orang yang melihat gue saat itu, gue dibilang pingsan. Karena akhirnya
gue diseret sama dua lelaki tadi ke pinggir yang lebih tinggi. Honestly, gue
nggak pingsan. Tapi sangking lemesnya, sampai nggak bisa bergerak gue.

SHOCK. Mungkin itu kata yang
tepat.

Sudah mulai bisa berdiri, dan
akhirnya sadar kalau tas, sepatu dan topi gue nggak ada, akhirnya gue teriak
minta tolong ambilin tas gue yang udah keseret ombak. Untungnya belum terlalu
jauh, jadi tas gue masih bisa di selamatkan. Pun dengan topi yang baru gue beli
dan sepatu gue. Hanya kacamata hitam gue yang nggak selamat. Tapi, barang-barang yang ada di dalam tas
itu yang nggak selamat. Kamera (yang gue pinjem sama teman gue), bedak tabur
gue (yang jadi menggumpal karena basah), dompet gue yang jadi rusak, Novelnya
Pramoedya Ananta Toer yang berjudul “Calon Arang” yang baru gue baca sebagian
basah dan rusak, notes gue, catatan perjalanan gue senasib sama novel gue itu.
Yang lebih parah sih ya bebe gue, yang saat itu gue taruh di saku celana, basah
dan nggak bisa hidup.


Worst day? Not really, I think. 


Karena gue masih
HIDUP, gue selamat dari kecelakaan itu. Bisa saja dengan mudahnya gue terbawa
arus ke tengah laut. Yes, karena gue merasa ada yang meluk gue, ombak itu meluk
gue dan membawa gue ke tengah laut. Itu yang gue rasain.


I know it’s my fault. Salah gue juga yang nekat lewat bawah karang. Teguran
untuk gue. Pelajaran berharga buat gue. And you know? Sepanjang perjalanan dari Dream Land ke GWK (next
destination
), di dalam bus, gue nggak berhenti mengucap syukur dan memohon
ampun. Gue bersyukur karena gue masih dikasih kesempatan untuk selamat dari
ombak yang ingin membawa gue ke tengah laut. Gue bersyukur karena hanya gadget
dan beberapa benda yang hancur (dan itu semua masih bisa di perbaiki). Gue bersyukur
karena tubuh gue masih utuh, walaupun ada beberapa baret luka dan lebam di
tubuh gue. Gue masih bersyukur, karena gue masih bisa tertawa dan berfoto
setelah kejadian itu. Dan masih banyak hal yang patut gue syukuri dari kejadian
itu.


Memohon ampun. Karena (dan memang) pasti ada hal (kesalahan) yang gue
perbuat sebelum gue berangkat ke Bali. Mungkin ada keluarga atau beberapa orang
yang kurang suka dengan sikap gue saat itu. Mungkin juga Ibu yang nggak
merestui keberangkatan gue ke Bali. Dan banyak hal (kesalahan) yang gue
perbuat, sehingga Allah negur gue dengan cara “di peluk Ombak” itu. We’ll never
know.

Oh iya, karena adegan “di peluk Ombak itu” jadinya gue terpaksa harus beli
celana pendek berwarna biru dengan motif bunga-bunga khas Bali itu untuk salin.
Sebenarnya sih bukan hanya “di peluk Ombak” yang gue alamin hari itu. Tepatnya
sesaat setelah gue ambil baju salin di Bus dan turun tangga keluar Bus. Kaki
gue masuk ke lubang yang berada nggak jauh dari Bus, dan voilaaa... Terjatuh
lah gue. Terkilir lah kaki kanan gue. Dengan jalan tertatih, gue berusaha
bersikap “seolah kaki gue baik-baik saja” berpura-pura “i’m Okay boss” pada
setiap mata yang memandang gue heran. Ya gimana nggak heran, penampilan gue
yang basah kuyup, pasir di beberapa bagian tubuh gue. Acak kadut deh ya.. 



But, I always trying to smile. Smiling. Happy, I’m still alive.. yeayyy..  

Oh iya, BIGGEST THANKS for lelaki yang sudah menyelamatkan gue, sudah menarik gue dari “pelukan Ombak” TERIMA KASIH.. God Bless you always pak!

Yap, sekian cerita #BaliTrip Day 1, Part 1. Insyaallah, Secepatnya akan di posting part 2 dan hari-hari berikutnya..

nb: untuk foto-fotonya, yang di posting berarti yang selamat. Yang ada di memory digicam nggak ada yang kebaca soalnya. Nanti gue usahakan dulu, siapa tahu ada yang punya foto gue di kameranya.. hihih..
*makasihh yg udah nyumbang foto :))

finishing, 12.18 WIB, 29 September 2012

Rula, Pamit!

Tweet
Pin
Share
0 Shares

About Nurul Aria

A(+) · Ibu 1 Anak · Penyuka Lukisan Alam · Bookworm · Virgo · Crochet & Knitt-er · My Last Book: Menikahimu Itu Pilihanku

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Yuk subscribe sekarang untuk dapat kabar terbaru dan ulasan terbaru dari saya mengenai buku, event dan film. Janji gak bakal spam, kok! 😄

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Ulasan Terbaru di Perspektif Rula

Koplo Superstar

KOPLO SUPERSTAR, AJANG PENCARIAN BAKAT TERBARU DI ANTV

Aku Titipkan Cinta

KESERUAN MELIHAT PROSES SHOOTING SINETRON TITIPKAN AKU CINTA

Rumah Wijaya X Ganara Art

HEALING TIPIS TIPIS DI RELAUNCH RUMAH WIJAYA X GANARA ART SPACE

Revu

KEMUDAHAN MENJADI REVIEWER DI REVU INDONESIA

Scarlett Brightening Shower Scrub

MANDI MEWAH DENGAN VARIAN TERBARU SCARLETT BRIGHTENING SHOWER SCRUB: CHARMING, FRESHY, JOLLY

[FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART [FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART 5)

"Udah sarapan, dan gak aus." jawab gadis itu singkat. "Lo aneh deh, Nis" imbuhnya lagi. 

"Perasaan lo aja kali. Hehe." Nisa berusaha untuk bersikap biasa saja. Namun sepertinya itu tak akan berhasil jika berhadapan dengan sahabatnya ini. 

"Lo kan, gak bisa ngumpetin sesuatu dari gue. Hayo ngaku, kenapa lo?" Lala berdiri menghampiri Nisa yg berada di ruang makan itu. Yang ditanya malah tertunduk, diam.

"Rencana lo hari ini mau kemana aja, deh?" akhirnya gadis berhijab hitam itu bersuara juga setelah cukup lama terdiam.

"Cari bahan buat seragam, sih yg utama. Terus paling ngurusin undangan, sama nyari barang buat seserahan. Tapi itu entar sama Ken juga, jadi sorean paling nunggu dia pulang kerja." jelas Lala singkat. "Kenapa emang?" tanyanya sambil mencomot roti bakar di meja makan. "Minta ya, Nis. Terlihat menggiurkan. Hehe" imbuhnya lagi ketika melihat sahabatnya itu mendelik melihat tingkah lakunya.

"Pagi ini temenin gue ke RS dulu bisa berarti, ya?" ujar Nisa terdengar santai. Tidak dengan hati dan pikirannya yg agak panik menanti reaksi sahabatnya akan permintaannya ini.

"Ngapain?" ditatapnya Nisa dengan seksama.
"Honestly, gue lupa kalo ada janji nemenin lo hari ini. Sedangkan gue udah terlanjur appointment sama dokter pagi ini." Jawab Nisa dengan lesu. Ada rasa bersalah di sana.

"Ya ampun, Nis. Gue kira ada apaan." Lala kemudian bangkit untuk mengambil gelas di kitchen set. Kemudian mengisinya dengan air dari dispenser dan meminumnya. Haus dia ternyata. "Santai aja, sih. Eh tapi lo ngapain ke dokter? Lagi sakit, lo? Kok gak bilang gue. Biar gue cancel aja kalo lo lagi sakit." 

"Check up aja, sih. Lo tau sendiri Kak Mitha gimana, kan" masih dengan nada yang dibuat santai. Gadis berambut ikal itu hanya mengangguk angguk sambil menaruh gelas di meja dan mendekati Nisa lagi.

"Tadi bilangnya udah kenyang. Masih aja sarapan gue diembat." cibir Nisa melihat sahabatnya yg mengambil roti bakar di piring untuk kesekian kalinya. 

"Hehe... Lo tau sendiri gue lemah kalo sama makanan" ujar Lala kemudian melanjutkan kunyahannya.
~~

Ngakunya Chek-up aja gaes.

#TulisanRula #NisaJuna #CeritaNisaJuna #Fiksi
HOW I SPEND MY WEEKEND IN JAKARTA BIRD LAND Annye HOW I SPEND MY WEEKEND IN JAKARTA BIRD LAND

Annyeong...

Jadi weekend kemarin saya berkunjung ke Wahana terbaru di @ancoltamanimpian yaitu Jakarta Bird Land. 

Yes, akhirnya bisa ke sini juga. 

Di Jakarta Bird Land ini terdapat sekitar 600an jenis burung dari berbagai willayah di Indonesia dan Mancanegara, loh. 

Ada beberapa Zona.

Seperti Macaw Zone, di area ini kita bisa berinteraksi langsung bahkan bisa foto bareng juga dengan burung berjenis Macaw. Yang foto bareng saya ini namanya Janu.

Ada juga Cockatoo Zone, di sini saya lihat ada Merak Putih.

Di area Atas banyak kumpulan Jalak Bali bebas terbang. 

Dan, meski banyak burung terbang bebas pun berkeliaran, area di Jakarta Bird Land ini bersih dan nyaman banget, bun.

Last but not least, jangan lewatin Free Fly Bird Show dari tribunnya ya, bun. Bisa lihat beberapa jenis burung yang besar terbang mendekat. 

Seru banget, kan!!

Thank youu @jakartabirdland

#RulaRekomen #RulaReview #JakartaBirdLand #Ancol  #AncolTamanImpian #TempatRekreasi #Keluarga #Rekreasi #Wisata
ME TIME DI EVERGREEN SALON SENOPATI Annyeong... ME TIME DI EVERGREEN SALON SENOPATI

Annyeong...

Kapan terakhir Me Time di salon? 

Kalo saya udah lama banget. Makanya pas Minggu lalu ada waktu luang, sempet sempetin deh Me Time sejenak di @evergreensalon.id cabang Senopati. 

Oh iya, #EverGreenSalon cabang Senopati ini sekarang pindah ke Jl. Suren II No. 1 ya, bun. 

Tempatnya luas, bersih dan nyaman banget. Pilihan treatmentnya banyak dan ada promo paket treatmentnya juga. 

Udah gitu ada ruangan khusus hijabers, jadi aman deh kalo mau buka bukaan pas treatment.

Terapisnya udah berpengalaman dan ramah. Pijetannya mantul 👍🏻.

Thank youu @evergreensalon.id 💙💙💙

#RulaReview #RulaRekomen #MeTime #Salon
LANGIT SENJA KALA ITU #Langit #Senja #Sky #SkyLov LANGIT SENJA KALA ITU

#Langit #Senja #Sky #SkyLover #LangitSenja #Awan
BOLU KUKUS NUSA RASA SEKARANG ADA DI DEPOK Annyeo BOLU KUKUS NUSA RASA SEKARANG ADA DI DEPOK

Annyeong...

Jadi, kemarin saya datang ke Grand Openingnya @bolunusarasa.id cabang Depok.

Tepatnya di Jl. Margonda Raya RT 03, RW 04, Pondok Cina - Depok. (Patokannya samping Bittersweet by Najla)

Bolu Kukus Nusa Rasa ini banyak pilihan Varian rasanya: 
🥧 Pandan Ketan
🥧 Vanilla
🥧 Black Forrest
🥧 Talas
🥧 Original
🥧 Chocoreo

Oh iya, lagi ada Promo Grand Opening juga ya.  Per boxnya cuma 25K loh, bun.

Dan ada varian barunya juga, Dessert Cup. 

Yang saya cobain ini Varian terbarunya #BoluKukusNusaRasa yaitu Chocoreo. Bolunya lembut banget, rekomen banget deh 👍🏻

Kuy, lah pada borong di Bolu Kukus Nusa Rasa store Depok. 

#RulaReview #RulaRekomen
[FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART [FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART 4)

"Separah itu kah kondisi aku, Jun?" tanya suara diseberang.

"I can't tell you now. But to be honest, Astrocytoma grade three ini gak bisa dianggap remeh, Nis. Ditambah belakangan ini another symptoms mulai bermunculan, kan? So, I need to know this astrocytoma progress." sebisa mungkin Arjuna menjelaskan tanpa harus membuat Nisa semakin panik. Meskipun sebenarnya lelaki berkacamata ini mulai sedikit cemas akan kondisi Nisa. Dan berharap dugaannya melenceng.

Hening seketika memenuhi sambungan nirkabel tersebut.

"Jam 10 kita ketemu di ruang tunggu MRI, ya. Sekarang aku mau visit pasiennya Bang Dyon dulu." Ujar Juna memecah keheningan tersebut. Yang hanya disambut oleh helaan napas panjang oleh lawan bicaranya di seberang sana.
"Nis..."
"Okey.. Okey.. Nanti aku coba bilang ke Lala untuk mampir ke RS dulu." jawab suara di sana. "Eh, she's here. Aku tutup dulu ya, Jun." lanjut Nisa lagi dan kemudian sambungan nirkabel itu terputus.
"See you, Nis" ujar Juna pelan sambil menatap layar gawainya yang menggelap.

I'm sorry that I hurt you 
It's something I must live with everyday
And all the pain I put you through 
I wish that I could take it all away 
And be the one who catches all your tears 
That's why I need you to hear...

***

"Hai, La. Masuk dulu, ya. Gue sarapan dulu." ujar Nisa setelah membukakan pintu untuk sahabatnya sejak kuliah tersebut. 

Gadis berambut ikal tersebut pun mengekori Nisa yang menuju ruang tamu bernuansa krem, kemudian duduk di sofa terdekat tanpa disuruh. Lala sudah terbiasa dengan rumah ini, karena saking seringnya dia berkunjung ke rumah satu satunya sahabat perempuan yang masih bertahan hingga kini. 

"Lo udah rapih aja. Gue kira masih di tempat tidur, lo." Ujar Lala melihat penampilan Nisa yang sudah rapi pagi ini.

"Lo mau minum dulu, gak? Atau mau makan? Udah sarapan belom, lo?" Nisa tak merespon ucapan Lala tadi. Malah menghujaninya dengan pertanyaan yang terdengar seperti basa basi.

"Udah sarapan, dan gak aus." jawab gadis itu singkat. "Lo aneh deh, Nis" imbuhnya lagi. 
~~~

Lala mulai curiga, gaes...

#TulisanRula #CeritaNisaJuna #NisaJuna #Fiksi #FlashFiction

© 2019–2023 · Perspektif Rula by Belle Design Studio