Bali Trip Day 2..
24 September 2012..
Destination : Batu Bulan (Nonton Barong) – Pura Besakih –
Krisna
Krisna
Yeay.. Hari ke 2 di Bali..
Terbangun dari tidur pukul 5.30
WITA dengan mata yang masih bengep akibat alergi obat di hari pertama.. (Aah,
kan udah minum susu beruang 2 kaleng. Masih bengkak aja sih x_x). Seluruh badan
yang masih pegal-pegal setelah “di peluk Ombak” dan meratapi nasib bebe dan
kamera gue yang mati suri. (lengkapnya liat di Bali Trip Day 1 part 1 dan Bali Trip Day 1 part 2)
WITA dengan mata yang masih bengep akibat alergi obat di hari pertama.. (Aah,
kan udah minum susu beruang 2 kaleng. Masih bengkak aja sih x_x). Seluruh badan
yang masih pegal-pegal setelah “di peluk Ombak” dan meratapi nasib bebe dan
kamera gue yang mati suri. (lengkapnya liat di Bali Trip Day 1 part 1 dan Bali Trip Day 1 part 2)
Mandi, Shalat Subuh, rapih-rapih..
Padahal yang lainnya masih tidur. Oh iya, di sini gue sekamar sama Bu Parmi dan
Tya (dari Kamar Bayi) *Just info aja sih*.
Padahal yang lainnya masih tidur. Oh iya, di sini gue sekamar sama Bu Parmi dan
Tya (dari Kamar Bayi) *Just info aja sih*.
Pagi itu gue bolak-balik kamar –
meja Resepsionis (sebelahan sih letaknya) cuma buat nanyain tukang laundrynya
sudah datang atau belum. [Padahal, sebenarnya gue tinggal nitipin pakaian yang
mau gue laundry di Resepsionisnya, ini kenapa musti nungguin tukang laundrynya
datang yah? hahhaha]. Gue mau laundry baju + celana Jeans + tas gue yang basah dan
penuh dengan pasir akibat “di peluk Ombak” sewaktu di Dream Land.
meja Resepsionis (sebelahan sih letaknya) cuma buat nanyain tukang laundrynya
sudah datang atau belum. [Padahal, sebenarnya gue tinggal nitipin pakaian yang
mau gue laundry di Resepsionisnya, ini kenapa musti nungguin tukang laundrynya
datang yah? hahhaha]. Gue mau laundry baju + celana Jeans + tas gue yang basah dan
penuh dengan pasir akibat “di peluk Ombak” sewaktu di Dream Land.
*okeehh that’s intermezzo*
09.00 WITA, The Barong & Kris
Dance Jambe Budaya, Batu Bulan – Gianyar, Bali
Dance Jambe Budaya, Batu Bulan – Gianyar, Bali
Di Jambe Budaya ini akan ada
pertunjukan Tari Barong & Kris yang menggambarkan pertarungan antara
“kebajikan” melawan “kebatilan”. Pertunjukkan di mulai sekitar pukul 9.30 WITA.
pertunjukan Tari Barong & Kris yang menggambarkan pertarungan antara
“kebajikan” melawan “kebatilan”. Pertunjukkan di mulai sekitar pukul 9.30 WITA.
Sebelum memasuki arena
pertunjukan, dimana panggung theater berada di depan bagian tengah, di sebelah
kiri panggung terdapat kursi – kursi plastik untuk penonton (VIP sepertinya)
dan bagian kanan panggung terdapat sekelompok orang yang memainkan alat musik
perkusi (semacam gamelan yaa kalo di Jawa).
pertunjukan, dimana panggung theater berada di depan bagian tengah, di sebelah
kiri panggung terdapat kursi – kursi plastik untuk penonton (VIP sepertinya)
dan bagian kanan panggung terdapat sekelompok orang yang memainkan alat musik
perkusi (semacam gamelan yaa kalo di Jawa).
penampakan dari kursi penonton 🙂
kelompok pemusik 🙂
Kursi penonton yang di letakkan di
depan panggung berbentuk undakan yang semakin ke belakang semakin tinggi
seperti anak tangga *apa yah namanya?*. Deretan depan terdapat kursi – kursi
yang terbuat dari bamboo, agak ke atas merupakan deretan kursi plastik dan kursi
semen (undakannya dibuat lebih tinggi agar bisa di duduki) yang di beri alas
tikar anyaman bamboo.
depan panggung berbentuk undakan yang semakin ke belakang semakin tinggi
seperti anak tangga *apa yah namanya?*. Deretan depan terdapat kursi – kursi
yang terbuat dari bamboo, agak ke atas merupakan deretan kursi plastik dan kursi
semen (undakannya dibuat lebih tinggi agar bisa di duduki) yang di beri alas
tikar anyaman bamboo.
Deretan bagian depan di tempati oleh
turis – turis mancanegara a.k.a bule – bule, turis domestiknya mengalah di
deretan atas alias belakang. Hehehe. Eh, tapi ada juga loh bule yang memilih
duduk di belakang.
turis – turis mancanegara a.k.a bule – bule, turis domestiknya mengalah di
deretan atas alias belakang. Hehehe. Eh, tapi ada juga loh bule yang memilih
duduk di belakang.
with gadis Bali dan mbak Yuli
Di pintu masuk, selain bisa
perfoto-foto dengan gadis Bali (yang memang di sediakan untuk berfoto bersama),
kita juga akan di bagikan selembar kertas yang berisikan kronologi cerita dari
pertunjukkan Tari Barong & Kris ini. Hebatnya mereka (Tim Jambe Budaya ini)
menyediakan dalam berbagai macam bahasa loh, mulai dari Bahasa Indonesia,
Inggris, Perancis, sampai bahasa Thailand loh yang bentuk tulisannya mirip
dengan Bahasa Jawa kromo inggil. Hebat kan?
perfoto-foto dengan gadis Bali (yang memang di sediakan untuk berfoto bersama),
kita juga akan di bagikan selembar kertas yang berisikan kronologi cerita dari
pertunjukkan Tari Barong & Kris ini. Hebatnya mereka (Tim Jambe Budaya ini)
menyediakan dalam berbagai macam bahasa loh, mulai dari Bahasa Indonesia,
Inggris, Perancis, sampai bahasa Thailand loh yang bentuk tulisannya mirip
dengan Bahasa Jawa kromo inggil. Hebat kan?
kronologi cerita (dalam bahasa Indonesia)
Pertunjukkan Tari Barong &
Kris ini berlangsung ± 1 jam. Entertaining banget, karena ada beberapa pemainnya
yang berinteraksi dengan penonton, seperti si Kera yang bergaya saat para
penonton membidikkan lensa kamera kearah si Kera itu. For you know, pemeran si
Kera ini kalau dari jauh terlihat mirip sama Keenan loh. Hehehhe
Kris ini berlangsung ± 1 jam. Entertaining banget, karena ada beberapa pemainnya
yang berinteraksi dengan penonton, seperti si Kera yang bergaya saat para
penonton membidikkan lensa kamera kearah si Kera itu. For you know, pemeran si
Kera ini kalau dari jauh terlihat mirip sama Keenan loh. Hehehhe
Selesai pertunjukkan, penonton di
perbolehkan berfoto bersama Barong dan beberapa penari lainnya. Kalau rombongan
gue, selain berfoto bersama Barong (yg hanya kostumnya saja di gantung) dan 2
orang penari, kita juga berfoto bersama Bli Sukre (pemeran Si Kera yang gue
bilang mirip Keenan tadi) heheh.. Bli Sukre ini baik dan sangat ramah, ciri
khasnya beliau saat berfoto adalah tangan menggenggam dengan ibu jari
terangkat. Like this lah Bli..
perbolehkan berfoto bersama Barong dan beberapa penari lainnya. Kalau rombongan
gue, selain berfoto bersama Barong (yg hanya kostumnya saja di gantung) dan 2
orang penari, kita juga berfoto bersama Bli Sukre (pemeran Si Kera yang gue
bilang mirip Keenan tadi) heheh.. Bli Sukre ini baik dan sangat ramah, ciri
khasnya beliau saat berfoto adalah tangan menggenggam dengan ibu jari
terangkat. Like this lah Bli..
bersama kostum Barong
ini dia Keenan eh, Bli Sukre (^,^)d
Selesai menonton pertunjukan Tari
Barong & Kris serta berfoto ria bersama Bli Sukre, di pintu keluar dan di
bagian depan gedung pertunjukan kita akan mendapatkan foto – foto kita dengan
gadis Bali tadi dalam bentuk Gantungan Kunci dan Piring Pajangan. Souvenir
dengan foto kita itu bisa kita beli dengan harga Rp. 10.000,- untuk gantungan
kunci, dan Rp. 60.000,- untuk piring pajangan. Dan gue punya 2 gantungan kunci
dengan foto gue bersama Gadis Bali di dalamnya.. Heheheh.
Barong & Kris serta berfoto ria bersama Bli Sukre, di pintu keluar dan di
bagian depan gedung pertunjukan kita akan mendapatkan foto – foto kita dengan
gadis Bali tadi dalam bentuk Gantungan Kunci dan Piring Pajangan. Souvenir
dengan foto kita itu bisa kita beli dengan harga Rp. 10.000,- untuk gantungan
kunci, dan Rp. 60.000,- untuk piring pajangan. Dan gue punya 2 gantungan kunci
dengan foto gue bersama Gadis Bali di dalamnya.. Heheheh.
Dari Batu Bulan kita cuss ke Pura
Besakih, perjalanan sekitar 1 jam 30 menit.
Besakih, perjalanan sekitar 1 jam 30 menit.
Jalur ke Pura Besakih hampir sama
dengan Jalur ke Uluwatu..
dengan Jalur ke Uluwatu..
Mendaki gunung lewati lembah..
Atau…
Naik – naik ke puncak gunung,
tinggi.. tinggi sekali…
tinggi.. tinggi sekali…
Iya, serasa naik ke Puncak. Menanjak,
berkelok-kelok, pohon – pohon yang tinggi, serta pemandangan alam yang indah.
Dan ditambah udara dingin yang berhembus.
berkelok-kelok, pohon – pohon yang tinggi, serta pemandangan alam yang indah.
Dan ditambah udara dingin yang berhembus.
Bus yang kami tumpangi tidak bisa
mengantar kami hingga ke gerbang masuk Kompleks Pura Besakih, melainkan harus
parkir di lahan parkir yang memang sudah di sediakan sekitar 500 meter dari
gerbang masuk. Lahan parkir yang di penuhi para penjual kain sarung dan juga
pakaian khas Bali ini langsung ramai oleh para penjual yang saling berebut
menarik minat pengunjung untuk membeli dagangannya. Info dari Bli Kresna,
pengunjung yang mengenakan celana pendek atau ingin masuk ke dalam Pura Agung
dan ingin mengikuti sembahyangnya harus menggunakan kain atau sarung Bali untuk
menutupi bagian tubuh yang terbuka. Makanya banyak penjual sarung dan kain Bali
di sini. Tidak hanya di jual, kain dan sarung Bali ini bisa kita sewa juga loh,
kalau nggak salah sekitar Rp. 10.000,- per kain.
mengantar kami hingga ke gerbang masuk Kompleks Pura Besakih, melainkan harus
parkir di lahan parkir yang memang sudah di sediakan sekitar 500 meter dari
gerbang masuk. Lahan parkir yang di penuhi para penjual kain sarung dan juga
pakaian khas Bali ini langsung ramai oleh para penjual yang saling berebut
menarik minat pengunjung untuk membeli dagangannya. Info dari Bli Kresna,
pengunjung yang mengenakan celana pendek atau ingin masuk ke dalam Pura Agung
dan ingin mengikuti sembahyangnya harus menggunakan kain atau sarung Bali untuk
menutupi bagian tubuh yang terbuka. Makanya banyak penjual sarung dan kain Bali
di sini. Tidak hanya di jual, kain dan sarung Bali ini bisa kita sewa juga loh,
kalau nggak salah sekitar Rp. 10.000,- per kain.
Nggak jauh dari parkiran bus itu
juga ada “pangkalan ojeg” bagi mereka yang ingin naik ke atas (Pura Besakih)
dengan ojeg. Info dari Bli Kresna (lagi), lebih menghemat waktu dan tenaga
kalau ke atasnya naik ojeg, hanya bayar Rp. 5000,-/orang, atau Rp. 20.000/motor
PP. Iya, motornya di sewakan juga, kita sendiri yang bawa, istilahnya lepas
kunci deh kalau nggak salah. Tapi, gue dan beberapa orang lelaki memilih untuk
berjalan kaki menuju Pura Besakih.
juga ada “pangkalan ojeg” bagi mereka yang ingin naik ke atas (Pura Besakih)
dengan ojeg. Info dari Bli Kresna (lagi), lebih menghemat waktu dan tenaga
kalau ke atasnya naik ojeg, hanya bayar Rp. 5000,-/orang, atau Rp. 20.000/motor
PP. Iya, motornya di sewakan juga, kita sendiri yang bawa, istilahnya lepas
kunci deh kalau nggak salah. Tapi, gue dan beberapa orang lelaki memilih untuk
berjalan kaki menuju Pura Besakih.
Udara dingin, pemandangan alam
yang indah, juga sambil lihat – lihat dagangan yang di jual di sepanjang
perjalanan ke Pura Besakih yang menanjak. Buat gue, jalan kaki menanjak seperti
ini sih sudah biasa. Dan ternyata nggak terlalu jauh juga kok. Heheh.
yang indah, juga sambil lihat – lihat dagangan yang di jual di sepanjang
perjalanan ke Pura Besakih yang menanjak. Buat gue, jalan kaki menanjak seperti
ini sih sudah biasa. Dan ternyata nggak terlalu jauh juga kok. Heheh.
Pura Besakih ini merupakan pusat
kegiatan dari seluruh Pura yang ada di Bali. Pura Penataran Agung, adalah yang
terbesar yang ada di kompleks Pura Besakih dan merupakan pusat kegiatan upacara
– upacara besar keagamaan. Untuk masuk ke Pura Penataran Agung ini kita akan di
pandu oleh seorang Guide lokal yang akan menjelaskan nama-nama bangunan juga
sejarahnya. Kita hanya perlu membayar se-ikhlasnya saja kok.
kegiatan dari seluruh Pura yang ada di Bali. Pura Penataran Agung, adalah yang
terbesar yang ada di kompleks Pura Besakih dan merupakan pusat kegiatan upacara
– upacara besar keagamaan. Untuk masuk ke Pura Penataran Agung ini kita akan di
pandu oleh seorang Guide lokal yang akan menjelaskan nama-nama bangunan juga
sejarahnya. Kita hanya perlu membayar se-ikhlasnya saja kok.
Berhubung Kompleks Pura Besakih
ini luas dan tinggi banget, dan saat itu matahari sudah berada tepat di atas
kepala a.k.a puanas bener, gue nggak menjelajah keseluruhan komplek Pura. Belum
sampai ke atas, gue dan beberapa orang langsung turun lagi ke bawah. Capek naik
terus, heheh..
ini luas dan tinggi banget, dan saat itu matahari sudah berada tepat di atas
kepala a.k.a puanas bener, gue nggak menjelajah keseluruhan komplek Pura. Belum
sampai ke atas, gue dan beberapa orang langsung turun lagi ke bawah. Capek naik
terus, heheh..
Oh iya, yang membuat gue takjub
dengan Pura Besakih ini adalah pemandangan Alamnya. Backgroundnya Kompleks Pura
Besakih itu adalah Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali yang tingginya 3.142
mdpl. Ah, kerennnn….
dengan Pura Besakih ini adalah pemandangan Alamnya. Backgroundnya Kompleks Pura
Besakih itu adalah Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali yang tingginya 3.142
mdpl. Ah, kerennnn….
Selesai foto – foto (lebih
tepatnya foto-in yang lain) dan makan siang di Besakih, waktunya kembali
melanjutkan perjalanan ke next destination à
KRISNA.
tepatnya foto-in yang lain) dan makan siang di Besakih, waktunya kembali
melanjutkan perjalanan ke next destination à
KRISNA.
15.30 WITA, KRISNA. Time to
Shopping and Singing.. yeay…
Shopping and Singing.. yeay…
KRISNA, pusat belanja oleh – oleh
khas Bali yang terletak di kawasan Boulevard Sunset Road, Bali ini merupakan
outlet yang terbesar yang juga di lengkapi dengan adanya Restaurant Grafika. Di
restoran ini, selain bisa menikmati makanan yang di sajikan prasmanan (untuk
rombongan), para pengunjung juga di suguhi dengan live music, bahkan bisa ikutan bernyanyi di atas panggung di iringi
musik dari organ dan gitar akustik yang ada di atas panggung.
khas Bali yang terletak di kawasan Boulevard Sunset Road, Bali ini merupakan
outlet yang terbesar yang juga di lengkapi dengan adanya Restaurant Grafika. Di
restoran ini, selain bisa menikmati makanan yang di sajikan prasmanan (untuk
rombongan), para pengunjung juga di suguhi dengan live music, bahkan bisa ikutan bernyanyi di atas panggung di iringi
musik dari organ dan gitar akustik yang ada di atas panggung.
Jadi, selain numpang shalat,
belanja dan makan, di KRISNA ini kita bisa karaokean (ketua Rombongan bilangnya
Karaokean, padahal sebenarnya live music. Hihihi).
belanja dan makan, di KRISNA ini kita bisa karaokean (ketua Rombongan bilangnya
Karaokean, padahal sebenarnya live music. Hihihi).
Belanja oleh-oleh khas Bali di
KRISNA ini seru loh.. Termasuk salah satu pusat belanja oleh – oleh terlengkap
di Bali. Mulai dari asesoris, pajangan yang murah meriah, berbagai macam
sandal, tas dan pakaian, juga makanan Khas Bali seperti Pie Susu atau kacang
Bali ada di KRISNA. Cuma bedanya, kalo di KRISNA ini, semuanya sudah di
banderol harga, jadi nggak bisa di tawar deh. Nggak Cuma itu, buat yang bingung
gimana bawa barang belanjaan sebanyak itu, di KRISNA juga menyediakan Packaging
belanjaan dengan menggunakan kardus. Hanya dengan membayar Rp. 5000,- saja,
voilaaa.. Belanjaan kita tadi sudah rapih terbungkus dalam kardus (aihh,
bahasanya promosi banget yaa).
KRISNA ini seru loh.. Termasuk salah satu pusat belanja oleh – oleh terlengkap
di Bali. Mulai dari asesoris, pajangan yang murah meriah, berbagai macam
sandal, tas dan pakaian, juga makanan Khas Bali seperti Pie Susu atau kacang
Bali ada di KRISNA. Cuma bedanya, kalo di KRISNA ini, semuanya sudah di
banderol harga, jadi nggak bisa di tawar deh. Nggak Cuma itu, buat yang bingung
gimana bawa barang belanjaan sebanyak itu, di KRISNA juga menyediakan Packaging
belanjaan dengan menggunakan kardus. Hanya dengan membayar Rp. 5000,- saja,
voilaaa.. Belanjaan kita tadi sudah rapih terbungkus dalam kardus (aihh,
bahasanya promosi banget yaa).
Selesai belanja oleh – oleh,
terus masukin kardus berisi oleh – oleh ke bagasi bus. Balik ke Restoran lagi,
duduk – duduk sambil nunggu makanan di hidangkan. Dan mendengarkan live music
dari atas panggung. Beberapa orang karyawan juga Big Bossnya YPK naik panggung.
Ikutan nyanyi dari bangku penonton. Foto – foto bareng yang lain, foto – foto
yang di atas panggung. Yah, itulah kegiatan di KRISNA dan Restoran Grafika.
terus masukin kardus berisi oleh – oleh ke bagasi bus. Balik ke Restoran lagi,
duduk – duduk sambil nunggu makanan di hidangkan. Dan mendengarkan live music
dari atas panggung. Beberapa orang karyawan juga Big Bossnya YPK naik panggung.
Ikutan nyanyi dari bangku penonton. Foto – foto bareng yang lain, foto – foto
yang di atas panggung. Yah, itulah kegiatan di KRISNA dan Restoran Grafika.
Sekitar jam 9-an waktu Bali,
rombongan kembali menuju hotel dan beristirahat untuk aktivitas di hari
terakhir besoknya.
rombongan kembali menuju hotel dan beristirahat untuk aktivitas di hari
terakhir besoknya.
Udah sampai di sini saja cerita
hari keduanya? Tentu belum…
hari keduanya? Tentu belum…
Begitu tiba di hotel, sudah
mandi, sudah siap untuk istirahat. Beberapa orang karyawan mengajak “Jalan –
Jalan Malam” ke daerah Legian. Ingin hati ikut mereka, tapi kondisi badan gue
nggak memungkinkan banget yah.. Jadinya gue menolak, dan hanya Stay di Kamar
menunggu teman gue si Faisal datang mengantarkan Bebe dan Kamera gue yang di
tolak sama tukang Servicenya. Nggak berani service ternyata L. Ya sudahlah ya, di
service pas udah sampe Jakarta aja deh..
mandi, sudah siap untuk istirahat. Beberapa orang karyawan mengajak “Jalan –
Jalan Malam” ke daerah Legian. Ingin hati ikut mereka, tapi kondisi badan gue
nggak memungkinkan banget yah.. Jadinya gue menolak, dan hanya Stay di Kamar
menunggu teman gue si Faisal datang mengantarkan Bebe dan Kamera gue yang di
tolak sama tukang Servicenya. Nggak berani service ternyata L. Ya sudahlah ya, di
service pas udah sampe Jakarta aja deh..
Dan itu berhasil membuat malam
terakhir gue galau segalau-galaunya. Tapi, untungnya ada oppa Siwon di RCTI. Walaupun
cuma 2x tampil, tapi setidaknya si Pretty boy Siwon bisa menghibur gue. Sambil menunggu
teman-teman sekamar gue pulang dari jalan-jalan alam mereka ke Legian, gue
nonton RCTI aja, yang saat itu menayangkan konsernya SM Town yang di gelar di
Jakarta Sabtu, 22 September 2012 itu.
terakhir gue galau segalau-galaunya. Tapi, untungnya ada oppa Siwon di RCTI. Walaupun
cuma 2x tampil, tapi setidaknya si Pretty boy Siwon bisa menghibur gue. Sambil menunggu
teman-teman sekamar gue pulang dari jalan-jalan alam mereka ke Legian, gue
nonton RCTI aja, yang saat itu menayangkan konsernya SM Town yang di gelar di
Jakarta Sabtu, 22 September 2012 itu.
ah sudahlah yaa day 2 nya..
Rula Pamit.. #BaliTrip day 3 soon yaa :))
Leave a Reply