
Kakak Batik by Kak Seto
My rating: 4 of 5 stars
Kakak Batik adalah nama lain dari Adi Witjaksono, atau yang biasa disebut Kak Adi. Cita-citanya yang ingin menjadi Dokter harus kandas karena dua kali gagal dalam SIPENMARU Fakultas Kedokteran. Hal tersebut membuatnya patah hati.
Kepergiannya ke Jakarta, mempertemukan Adi dengan Bapak dan Ibu Dibyo Mangunkusumo. Tokoh bersahaja yang sangat ia kagumi sejak kecil yang juga sangat mencintai dunia anak-anak.
Membaca novel semi-autobiografi Kak Seto ini sekaligus ajang nostalgia generasi ’90-an dengan Si Komo (Komodo), Si Ulil (Ulat Kecil), Si Dompu (Domba Putih), Si Belu (Bebek Lucu), dan Si Piko (Sapi Kokoh) dan lagu-lagu karya Kak Seto.
Ditambah romansa (yang katanya) fiksi, juga penggunaan diksi yang sesuai, membawa gue seakan ikut hanyut dalam cerita tersebut, dan tak ingin berhenti membaca. Seru!
Banyak pesan yang disisipkan Kak Seto dalam novel ini.
“Anak-anak adalah penerus bangsa dan bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai anak-anak.”
Leave a Reply