• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
Perspektif Rula

Perspektif Rula

Believe what you see

  • Home
  • About
  • Reviews
    • Books
    • Events
    • Movies
    • Products
  • Flash Fictions
  • Blog
  • Contact

The Different Salsabeela

March 16, 2012 by Nurul Aria Leave a Comment

“Abeel.. bangun beel… shalat subuh dulu” suara Bunda teriak dari balik pintu kamarku.
“Whoa… masih ngantuk Bunda” balasku dari balik selimut.
“Habis shalat tidur lagi.. yang penting shalat dulu..” lanjut Bunda sambil menggedor-gedor pintu kamarku.
Dengan mata masih terpejam, akhirnya ku paksakan keluar dari hangatnya balutan selimut dan kemudian bangun dari tempat tidur menuju pintu kamarku yang masih di gedor-gedor oanri tempat tidur dan keluarleh Bunda. Ya, Bunda tidak akan berhenti menggedor-gedor pintu kamarku sampi aku benar-benar bangun dan membuka pintu kamar.
“Abeel masih ngantuk Bunda..” ujarku setelah membuka pintu kamar dan mendapati Bunda masih berdiri disana.
“Memangnya kamu tidur jam berapammendapati Bunda masih berdiri disana semalam?” tanya Bunda
“Heheh.. nggak inget Bund” jawabku sambil tersenyum
“Ya sudah, sana cepet cuci muka terus langsung ambil wudhu. Nanti Subuhnya habis lagi” ujar Bunda sambil mendorongku menuju ke kamar mandi.
Begitulah kegiatan setiap pagi hari di rumahku. Bunda dan Ayah selalu mengingatkan kami anak-anaknya untuk tetap menjalankan shalat 5 waktu. Tak hanya itu, sejak kecil Aku dan kedua adikku sudah dikenalkan dengan pendidikan Agama. Masuk Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Dasar yang berbau Islami kemudian belajar mengaji di TPA (Taman Pendidikan Al – Quraniah) dekat rumah. Bahkan Bunda pernah berniat memasukkan kami ke Pondok Pesantren terkenal di Pulau Jawa, tapi kami menolaknya dengan alasan tidak mau jauh-jauh dari Bunda.
“Abeel….” Teriak Bunda menyadarkanku.
“Iya Bund, sebentar” ujarku dari dalam kamar mandi
“Kamu ini anak laki-laki atau perempuan sih?” Tanya Bunda ketika aku sudah berada dihadapannya. “Kamar kok kaya kapal pecah begini” lanjut Bunda lagi sambil geleng-geleng kepala melihat kondisi kamarku yang memang berantakan.
“Heheh..” aku hanya bisa tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal ini.
“Ya sudah kamu shalat dulu, habis shalat beresin kamarnya yah, jangan langsung tidur” ujar Bunda yang kemudian meninggalkanku sendirian di kamarku.
***

“Nah gitu dong Beel. Kalau kamarnya rapih kan enak dilihatnya.” Ujar Bunda sambil melihat-lihat ke sekeliling kamarku. Sehabis shalat subuh tadi aku memang mengikuti saran Bunda untuk merapihkan kamarku.
“Kan tadi Bunda yang nyuruh Abeel ngerapihin kamar.” Ujarku sambil cemberut.
“Eh, anak gadis kok pagi-pagi cemberut gitu sih. Bunda kan nyuruh untuk kebaikan kamu juga Beel” Ujar Bunda kemudian duduk di sampingku.
“Lagian Bunda heran deh sama kamu Beel, kelakuan kamu tuh hampir mirip laki-laki. Sukanya pakai kaos dan celana pendek, Bunda nggak pernah lihat kamu pake rok selain seragam sekolah kamu dulu itu.”
“Pakai rok itu ribet Bund.. enakan pakai celana, apalagi celana pendek adem” ujarku santai
“Bunda sih lebih senang kalau kamu berpakaian yang menutupi aurat” ujar Bunda lirih
“Maksud Bunda seperti uni Kiki??” tanyaku sambil menyebutkan nama kakak sepupuku yang kini berhijab.
“Iya, seperti Uni kamu itu. Seperti Bunda juga”
“Aduh Bunda, melihatnya saja Abeel sudah gerah Bund.” Ujarku sambil menggerakkan tanganku seperti sedang mengipas wajahku.
“Itu karena kamu belum mencoba, awalnya mungkin memang gerah, panas. Tapi, lama-lama malah jadi adem loh Beel.” Ujar Bunda
“Dan lagi, wanita itu akan terlihat lebih cantik setelah menutup auratnya Beel.” Lanjut Bunda kemudian
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya kami membahas mengenai “menutup Aurat”. Sudah sering Bunda memintaku untuk menutup auratku ini, tapi aku selalu mengelak dengan berbagai macam alasan. Namun, Bunda juga tak pernah lelah untuk mengingatkan ku akan hal ini.
***

Esoknya..
“Tuh kan anak Bunda Cantik kalau pake hijab” ujar Bunda tiba-tiba mengagetkanku yang sedang mematut diri di cermin.
“Bunda ngagetin saja nih” ujarku pura-pura cemberut.
“Pintu kamar kamu nggak di kunci, ya Bunda masuk saja” ujar Bunda sambil terus memperhatikanku dengan balutan Pashmina di kepalaku.
Sepulang kuliah tadi aku memang langsung masuk kamar, mengeluarkan koleksi pashmina ku dan menggunakannya sebagai hijab untuk menutup rambutku.
“Abeel pantas nggak Bund kalau seperti ini” tanya ku pada Bunda
“Pantas, dan cantik” Bunda tersenyum puas melihatku yang sedang mencoba untuk menutup auratku.
“Tapi kan Abeel nggak punya koleksi baju-baju muslim. Kebanyakan baju lengan pendek, celana juga kebanyakan yang ketat dan pendek” Ujarku kemudian lemas.
“Kamu serius mau berhijab?” tanya Bunda serius.
“Abeel mau belajar menutup aurat Bund” jawabku.
“Kalau kamu serius mau berhijab, sekarang Bunda mau antar kamu mencari baju-baju untuk Muslimah seusia kamu. Dan kamu bisa pilih mana saja yang kamu suka” ujar Bunda menatap serius padaku.
“Beneran Bunda??” tanyaku seakan tak percaya dengan pendengaranku.
“Kamu mau nggak?” Tanya Bunda lagi
“Ya mau lah Bund.” Ujarku sambil memeluk Bunda erat. “haa.. Bunda baik bangettt.. Makasi ya Bund” ujarku kemudian mencium kedua pipi Bunda dan memeluknya lagi.
“Anggap saja ini hadiah dari Bunda karena akhirnya kamu mau belajar menutup aurat kamu itu.”
**end**

  
Tulisan ini dibuat untuk “Salsabeela’s Writing Competition” yang bertemakan #SalsabeelaPrologue. Terinspirasi setelah melihat-lihat koleksi Prologue Salsabeela Shop terutama yang Fantasy Flare Skirt  dan juga Basic Draft In White .  Honestly, I’m not Hijabers but I am a Muslimah. Dan tidak menutup kemungkinan setelah ini pun saya mulai berhijab.  😀 Insyaallah 
              
       Before                                     After

Seru kali yaa kalau di makeover sama Salsabeela Shop & Moz5 Salon.. Dari foto yang sebelah kiri (before) berubah jadi foto yang sebelah kanan (after). heheh *khayalan tingkat dewa* 
(^,^)v
@rulachubby

Tweet
Pin
Share
0 Shares

About Nurul Aria

A(+) · Ibu 1 Anak · Penyuka Lukisan Alam · Bookworm · Virgo · Crochet & Knitt-er · My Last Book: Menikahimu Itu Pilihanku

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Yuk subscribe sekarang untuk dapat kabar terbaru dan ulasan terbaru dari saya mengenai buku, event dan film. Janji gak bakal spam, kok! 😄

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Ulasan Terbaru di Perspektif Rula

Koplo Superstar

KOPLO SUPERSTAR, AJANG PENCARIAN BAKAT TERBARU DI ANTV

Aku Titipkan Cinta

KESERUAN MELIHAT PROSES SHOOTING SINETRON TITIPKAN AKU CINTA

Rumah Wijaya X Ganara Art

HEALING TIPIS TIPIS DI RELAUNCH RUMAH WIJAYA X GANARA ART SPACE

Revu

KEMUDAHAN MENJADI REVIEWER DI REVU INDONESIA

Scarlett Brightening Shower Scrub

MANDI MEWAH DENGAN VARIAN TERBARU SCARLETT BRIGHTENING SHOWER SCRUB: CHARMING, FRESHY, JOLLY

[FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART [FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART 5)

"Udah sarapan, dan gak aus." jawab gadis itu singkat. "Lo aneh deh, Nis" imbuhnya lagi. 

"Perasaan lo aja kali. Hehe." Nisa berusaha untuk bersikap biasa saja. Namun sepertinya itu tak akan berhasil jika berhadapan dengan sahabatnya ini. 

"Lo kan, gak bisa ngumpetin sesuatu dari gue. Hayo ngaku, kenapa lo?" Lala berdiri menghampiri Nisa yg berada di ruang makan itu. Yang ditanya malah tertunduk, diam.

"Rencana lo hari ini mau kemana aja, deh?" akhirnya gadis berhijab hitam itu bersuara juga setelah cukup lama terdiam.

"Cari bahan buat seragam, sih yg utama. Terus paling ngurusin undangan, sama nyari barang buat seserahan. Tapi itu entar sama Ken juga, jadi sorean paling nunggu dia pulang kerja." jelas Lala singkat. "Kenapa emang?" tanyanya sambil mencomot roti bakar di meja makan. "Minta ya, Nis. Terlihat menggiurkan. Hehe" imbuhnya lagi ketika melihat sahabatnya itu mendelik melihat tingkah lakunya.

"Pagi ini temenin gue ke RS dulu bisa berarti, ya?" ujar Nisa terdengar santai. Tidak dengan hati dan pikirannya yg agak panik menanti reaksi sahabatnya akan permintaannya ini.

"Ngapain?" ditatapnya Nisa dengan seksama.
"Honestly, gue lupa kalo ada janji nemenin lo hari ini. Sedangkan gue udah terlanjur appointment sama dokter pagi ini." Jawab Nisa dengan lesu. Ada rasa bersalah di sana.

"Ya ampun, Nis. Gue kira ada apaan." Lala kemudian bangkit untuk mengambil gelas di kitchen set. Kemudian mengisinya dengan air dari dispenser dan meminumnya. Haus dia ternyata. "Santai aja, sih. Eh tapi lo ngapain ke dokter? Lagi sakit, lo? Kok gak bilang gue. Biar gue cancel aja kalo lo lagi sakit." 

"Check up aja, sih. Lo tau sendiri Kak Mitha gimana, kan" masih dengan nada yang dibuat santai. Gadis berambut ikal itu hanya mengangguk angguk sambil menaruh gelas di meja dan mendekati Nisa lagi.

"Tadi bilangnya udah kenyang. Masih aja sarapan gue diembat." cibir Nisa melihat sahabatnya yg mengambil roti bakar di piring untuk kesekian kalinya. 

"Hehe... Lo tau sendiri gue lemah kalo sama makanan" ujar Lala kemudian melanjutkan kunyahannya.
~~

Ngakunya Chek-up aja gaes.

#TulisanRula #NisaJuna #CeritaNisaJuna #Fiksi
HOW I SPEND MY WEEKEND IN JAKARTA BIRD LAND Annye HOW I SPEND MY WEEKEND IN JAKARTA BIRD LAND

Annyeong...

Jadi weekend kemarin saya berkunjung ke Wahana terbaru di @ancoltamanimpian yaitu Jakarta Bird Land. 

Yes, akhirnya bisa ke sini juga. 

Di Jakarta Bird Land ini terdapat sekitar 600an jenis burung dari berbagai willayah di Indonesia dan Mancanegara, loh. 

Ada beberapa Zona.

Seperti Macaw Zone, di area ini kita bisa berinteraksi langsung bahkan bisa foto bareng juga dengan burung berjenis Macaw. Yang foto bareng saya ini namanya Janu.

Ada juga Cockatoo Zone, di sini saya lihat ada Merak Putih.

Di area Atas banyak kumpulan Jalak Bali bebas terbang. 

Dan, meski banyak burung terbang bebas pun berkeliaran, area di Jakarta Bird Land ini bersih dan nyaman banget, bun.

Last but not least, jangan lewatin Free Fly Bird Show dari tribunnya ya, bun. Bisa lihat beberapa jenis burung yang besar terbang mendekat. 

Seru banget, kan!!

Thank youu @jakartabirdland

#RulaRekomen #RulaReview #JakartaBirdLand #Ancol  #AncolTamanImpian #TempatRekreasi #Keluarga #Rekreasi #Wisata
ME TIME DI EVERGREEN SALON SENOPATI Annyeong... ME TIME DI EVERGREEN SALON SENOPATI

Annyeong...

Kapan terakhir Me Time di salon? 

Kalo saya udah lama banget. Makanya pas Minggu lalu ada waktu luang, sempet sempetin deh Me Time sejenak di @evergreensalon.id cabang Senopati. 

Oh iya, #EverGreenSalon cabang Senopati ini sekarang pindah ke Jl. Suren II No. 1 ya, bun. 

Tempatnya luas, bersih dan nyaman banget. Pilihan treatmentnya banyak dan ada promo paket treatmentnya juga. 

Udah gitu ada ruangan khusus hijabers, jadi aman deh kalo mau buka bukaan pas treatment.

Terapisnya udah berpengalaman dan ramah. Pijetannya mantul 👍🏻.

Thank youu @evergreensalon.id 💙💙💙

#RulaReview #RulaRekomen #MeTime #Salon
LANGIT SENJA KALA ITU #Langit #Senja #Sky #SkyLov LANGIT SENJA KALA ITU

#Langit #Senja #Sky #SkyLover #LangitSenja #Awan
BOLU KUKUS NUSA RASA SEKARANG ADA DI DEPOK Annyeo BOLU KUKUS NUSA RASA SEKARANG ADA DI DEPOK

Annyeong...

Jadi, kemarin saya datang ke Grand Openingnya @bolunusarasa.id cabang Depok.

Tepatnya di Jl. Margonda Raya RT 03, RW 04, Pondok Cina - Depok. (Patokannya samping Bittersweet by Najla)

Bolu Kukus Nusa Rasa ini banyak pilihan Varian rasanya: 
🥧 Pandan Ketan
🥧 Vanilla
🥧 Black Forrest
🥧 Talas
🥧 Original
🥧 Chocoreo

Oh iya, lagi ada Promo Grand Opening juga ya.  Per boxnya cuma 25K loh, bun.

Dan ada varian barunya juga, Dessert Cup. 

Yang saya cobain ini Varian terbarunya #BoluKukusNusaRasa yaitu Chocoreo. Bolunya lembut banget, rekomen banget deh 👍🏻

Kuy, lah pada borong di Bolu Kukus Nusa Rasa store Depok. 

#RulaReview #RulaRekomen
[FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART [FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART 4)

"Separah itu kah kondisi aku, Jun?" tanya suara diseberang.

"I can't tell you now. But to be honest, Astrocytoma grade three ini gak bisa dianggap remeh, Nis. Ditambah belakangan ini another symptoms mulai bermunculan, kan? So, I need to know this astrocytoma progress." sebisa mungkin Arjuna menjelaskan tanpa harus membuat Nisa semakin panik. Meskipun sebenarnya lelaki berkacamata ini mulai sedikit cemas akan kondisi Nisa. Dan berharap dugaannya melenceng.

Hening seketika memenuhi sambungan nirkabel tersebut.

"Jam 10 kita ketemu di ruang tunggu MRI, ya. Sekarang aku mau visit pasiennya Bang Dyon dulu." Ujar Juna memecah keheningan tersebut. Yang hanya disambut oleh helaan napas panjang oleh lawan bicaranya di seberang sana.
"Nis..."
"Okey.. Okey.. Nanti aku coba bilang ke Lala untuk mampir ke RS dulu." jawab suara di sana. "Eh, she's here. Aku tutup dulu ya, Jun." lanjut Nisa lagi dan kemudian sambungan nirkabel itu terputus.
"See you, Nis" ujar Juna pelan sambil menatap layar gawainya yang menggelap.

I'm sorry that I hurt you 
It's something I must live with everyday
And all the pain I put you through 
I wish that I could take it all away 
And be the one who catches all your tears 
That's why I need you to hear...

***

"Hai, La. Masuk dulu, ya. Gue sarapan dulu." ujar Nisa setelah membukakan pintu untuk sahabatnya sejak kuliah tersebut. 

Gadis berambut ikal tersebut pun mengekori Nisa yang menuju ruang tamu bernuansa krem, kemudian duduk di sofa terdekat tanpa disuruh. Lala sudah terbiasa dengan rumah ini, karena saking seringnya dia berkunjung ke rumah satu satunya sahabat perempuan yang masih bertahan hingga kini. 

"Lo udah rapih aja. Gue kira masih di tempat tidur, lo." Ujar Lala melihat penampilan Nisa yang sudah rapi pagi ini.

"Lo mau minum dulu, gak? Atau mau makan? Udah sarapan belom, lo?" Nisa tak merespon ucapan Lala tadi. Malah menghujaninya dengan pertanyaan yang terdengar seperti basa basi.

"Udah sarapan, dan gak aus." jawab gadis itu singkat. "Lo aneh deh, Nis" imbuhnya lagi. 
~~~

Lala mulai curiga, gaes...

#TulisanRula #CeritaNisaJuna #NisaJuna #Fiksi #FlashFiction

© 2019–2023 · Perspektif Rula by Belle Design Studio