Salut tout le monde… (Hai semuanya…)
Siapa yang udah kangen sama Festival Sinema Prancis?
Oui, gue juga! Secara gue udah ngikutin festival film yang berasal dari negeri tempat Menara Eiffel berada ini sejak tahun 2015. Meski gak semuanya gue posting di sini, ya.

Festival Sinema Prancis is Back!
Kabar gembira untuk kita semua, kalo Festival Sinema Prancis akan hadir lagi tahun ini. Gue kebetulan hadir di press conference Festival Sinema Prancis 2023 yang diadakan di Auditorium Institut français Indonesia (IFI) Thamrin, Jakarta, Kamis, 9 November 2023 lalu.
Acara ini juga dihadiri oleh sineas-sineas Indonesia berbakat seperti Ifa Isfansyah dan Asmara Abigail, dua sosok kreatif yang telah mencatatkan prestasi gemilang dalam industri film Indonesia, turut memperkaya diskusi dan memberikan perspektif unik terkait sinema Prancis.
Festival Sinema Prancis (FSP) 2023 akan hadir lagi pada 17 – 26 November 2023 nanti. Bekerja sama dengan Klik Film dan Cinema XXI, festival film yang digagas oleh Institut français Indonesia ini diselenggarakan dengan format hybrid, alias bisa ditonton secara offline dan online/streaming. Ada lebih dari 20 film berbagai genre yang akan diputar di 14 kota di Indonesia, serta 10 film yang dapat diakses secara online melalui platform Klik Film. Seluruh film FSP dapat ditonton secara gratis dengan subtitle Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa Inggris.
FSP 2023 Mengusung Tema Palme d’Or.
Di edisi ke-25nya tahun ini, FSP 2023 mengusung tema “Palme d’Or”, yang merupakan salah satu perhargaan perfilman paling bergengsi di dunia.

“Kami memilih tema ini untuk merayakan edisi ke-25 FSP karena Palme d’Or adalah penghargaan paling bergengsi dan paling diidamkan dalam perfilman dunia yang diberikan pada Festival Cannes di Prancis. Tahun ini, Anatomy of Fall karya Justine Triet merupakan film Prancis ke-10 yang memenangkan penghargaan tersebut. Oleh karena itu, kami ingin menunjukkan film-flm Prancis yang telah mendapat penghargaan di Festival Film Cannes dan Festival-festival film besar Eropa lainnya.” tutur Mathilde Bureau selaku Kordinator FSP 2023 pada press conference FSP 2023 di Auditorium IFI Thamrin, Jakarta.
Retrospeksi Jean Pierre Melville
Tidak hanya pemutaran film, di FSP 2023 ini pun akan ada juga diskusi “creative talks” dan workshop yang akan dipandu oleh para profesional dari industri film Prancis dan Indonesia. Selain itu, FSP 2023 juga mempersembahkan sebuah retrospeksi untuk memperingati 50 tahun kepergian Jean Pierre Melville, seorang sineas Prancis yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah perfilman. Dalam festival ini, film film seperti “Léon Morin, prêtre” (1961), “Army of Shadows” (1969), dan “The Red Circle” (1970) akan diputar untuk lebih memahami karya-karyanya dan periode Gerakan Nouvelle Vague.
Program Khusus: Film de Genre
Ada yang beda di FSP 2023 ini, yaitu program khusus Fokus Genre Film, atau dalam bahasa Prancis, Film de Genre. Film-film ini menampilkan film yang menyajikan dunia visual yang sangat khas, terutama dengan adanya unsur ketegangan, horor dan darah yang bertujuan untuk memicu ketegangan para penonton dan merayakan keragaman bentuk-bentuk penyutradaraan yang mendefinisikan sinema Prancis. Anindhita B Ayodhya, co-koordinator FSP 2023 menambahkan,

“FSP tahun ini lebih kaya akan program, karena kami juga menyiapkan pemutaran film Indonesia dan menghadirkan sineas-sineas Indonesia yang bersinar di Festival Cannes, yang mana sangat sayang untuk dilewatkan.”
Pemutaran film The Animal Kingdom di Pembukaan FSP 2023
Festival Sinema Prancis ke-25 akan dimulai pada tanggal 17 November nanti, dan akan diadakan malam pembukaan dengan pemutaran film secara serentak di 7 dari 14 kota, yang menjadi tuan rumah FSP 2023 ini. Film yang akan menjadi pembuka tersebut adalah “The Animal Kingdom” (2023), yang dibintangi oleh aktor-aktor berbakat Prancis seperti Roman Duris, Paul Kircher, dan Adèle Exarchopoulos. Malam pembukaan ini akan menjadi pemutaran perdana film tersebut di Indonesia.

Di Jakarta, pembukaan festival ini akan diselenggarakan di Cinema XXI Djakarta Theater dengan kehadiran sutradara Prancis, Thomas Cailey dan aktor Paul Kircher. Kota lain yang akan mengadakan pembukaan tersebut antara lain, Bandung di Ciwalk XXI, Yogyakarta di Empire XXI, Medan di Deli Park Cinema XXI, Surabaya di Cinema XXI Ciputra World dan Bali di Level.
Partisipasi Aktor dan Sutradara Prancis
Partisipasi penuh semangat dari para aktor terkenal Prancis, seperti Julie Lecoustre dan Emmanuel Marre, sutradara “Zero Fucks Given” (2022) dan Mehdi Baki, aktor-penari dari film terbaru Cedric Klapisch, “Rise” (2022) akan menjadi salah satu daya tarik utama Festival Sinema Prancis 2023. Para pelaku utama ini tidak hanya hadir sebagai penghormatan terhadap perfilman Prancis, tetapi juga turut memandu diskusi dan workshop yang akan memperkaya pengalaman para penonton.
10 Film Pilihan Secara Online
Selain pemutaran film di lokasi festival, penonton juga dapat menikmati 10 film pilihan yang tak kalah menarik secara online melalui platform Klik Film mulai tanggal 20 – 26 November 2023. Momen ini memperkuat konsep bahwa Festival Sinema Prancis 2023 tidak hanya tentang pertunjukan film, tetapi juga tentang konektivitas dan pengalaman sinematik yang dapat diakses dari mana saja.
Screening film “One Fine Morning”

Sebagai penutup konferensi pers yang sangat seru, kamis lalu juga diadakan screening film “One Fine Morning”. Film yang berdurasi 112 menit tersebut memberikan gambaran awal yang memukau tentang kualitas sinematik yang dapat dinikmati oleh para penonton.
Jangan sampai kalian melewatkan kesempatan untuk menyaksikan keajaiban dunia sinema Prancis dan merasakan pesona Palme d’Or. Informasi detail mengenai jadwal dan pemutaran film bisa dilihat di website dan media sosial Institute Francais Indonesia (IFI).

A bientôt au Festival du Cinéma Français 2023, tout le monde!
(Sampai jumpa di Festival Sinema Prancis 2023, semuanya!)
Leave a Reply