• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
Perspektif Rula

Perspektif Rula

Believe what you see

  • Home
  • About
  • Reviews
    • Books
    • Events
    • Movies
    • Products
  • Flash Fictions
  • Blog
  • Contact

1. IT’S (NOT) REALLY OVER

August 18, 2021 by Nurul Aria 32 Comments

When it’s over

That’s the time I fall in love again

And when it’s over

That’s the time you’re in my heart again

Suara khas Mark McGrath, vokalis Sugar Ray terdengar memenuhi ruang di mobil Nisa, membawanya kembali ke beberapa tahun silam. Tahun tahun yang pernah menjadi bagian indah dalam kenangannya. Tahun tahun yang juga selalu disesalinya hingga kini. Tahun tahun bersama Juna.

“Woyyy, Nis! Lampu merah itu” teriakan Lala membawa Nisa kembali ke masa kini. Kaki kanannya sontak menekan pedal rem secara mendadak.

“Sorry, La. Lo gak papa, kan?” Nisa langsung mengecek kondisi sahabatnya yang duduk di kursi penumpang di sampingnya.

Hari ini Nisa bertugas menemani bride-to-be ini mengurus persiapan pernikahannya yang akan berlangsung kurang dari 3 bulan lagi. Kalau sampai terjadi apa apa dengan Lala, bisa bisa dia diomeli habis habisan oleh Ken, tunangan Lala, nantinya.

“Thanks to seat belt. I’m Okay.” Ucapan Lala membuat Nisa agak tenang. Tapi tidak pikirannya. Masih tentang Juna.

Disandarkan kepalanya sejenak. Matanya menatap lampu lalu lintas yang menyala merah, tapi pikirannya masih melayang kembali ke… Juna.

I’m missing you…

I never knew how much you meant to me…

I need you…

“Wait, lo kenapa nangis, Nis?” Lala heran melihat ada air yang mengalir tiba tiba di pipi sahabatnya ini.

“Eh, gak papa kok, La” Nisa terkesiap dan bergegas menyeka pipinya.

“Jujur gak, lo?” ujar Lala sedikit mengancam.

“Hhh… Keinget Juna gue, La” jawab Nisa lirih sambil perlahan menekan pedal gas lagi karena lampu lalu lintas sudah menyala hijau.

“Juna? Mantan lo, Juna yang menghilang tanpa kabar itu? Serius, lo?” Lala seakan tak percaya dengan pendengarannya.

“Setiap denger lagu ini, selalu keingetan dia gue, La. Entah, lah”

“Nis, come on! It’s been ten years ago. Dan lo masih juga belom kelar urusan sama dia?” Lala semakin heran dengan Nisa yang masih saja terjebak masa lalu.

“Ralat, La. Enam belas tahun.” jawab Nisa singkat.

“Heh? Setahun lagi lo bikin sweet seventeen-an deh sekalian” ucap Lala dengan nada meledek.

“Yee. Dia gitu.”

“Ya lagian, elo tuh yaaa. Ini manusianya juga belom tentu masih inget sama elo. Masih hidup atau gak juga lo gak tau, kan?”

“Iya, sih. Tapi gue masih ngerasa bersalah sama dia sampe sekarang.”

“Karena lo selingkuhin dia?”

Nisa hanya menjawab dengan anggukan pelan sembari tetap fokus pada kemudi mobilnya.

“Kan dianya juga udah maafin lo, Nisaa!” Lala gemas dengan Nisa.

“Iya, dia emang udah maafin gue. Tapi, setelah itu dia menghilang bagai ditelan bumi” ujar Nisa lirih.

“Ya, terus?”

“Ya gue masih sayang sama dia. Masih care sama dia.”

“Kalo lo masih sayang, masih care, kenapa lo selingkuh, nyet?” Lala mulai kesal dengan Nisa yang masih juga gagal move on.

“Karena rumput tetangga lebih hijau?” jawab Nisa asal. “Iman gue goyah, La saat itu. I know. I was stupid” lanjut nisa lirih.

I’m wishing you…

You never said you were pretending…

I’m wishing you…

You felt the same and just come back to me…

I need you…

***

Sepanjang perjalanan Menteng-Sarinah, Nisa kembali terdiam. Membiarkan Lala yang terlelap di kursi penumpang di sampingnya. Berusaha tetap fokus untuk menyetir, namun bayangan wajah Juna terus muncul dalam benaknya. Tentu saja wajah Juna yang terakhir ia ingat dulu.

Lala benar, enam belas tahun bukan waktu yang singkat. Dan kecil kemungkinan Juna masih ingat dengan Nisa. Apalagi hal terakhir yang Nisa lakukan adalah mematahkan hati lelaki humoris itu.

Selain itu, yang Nisa ingat adalah wajah Juna enam belas tahun lalu. Seperti apa penampakannya sekarang pun Nisa tak pernah tahu. Masih hidup kah dia? Pertanyaan yang mengekor ketika wajah Juna melintas di depannya.

“Lelaki itu mirip kamu, Jun?” ucap Nisa lirih saat melihat seorang Lelaki berwajah Asia melintas di depan mobilnya yang sedang berhenti menunggu lampu lalu lintas menyala hijau.

“Eh, wait. La itu Juna, Laaa” tangan kiri Nisa menepuk nepuk lengan Lala sambil teriak, sedangkan matanya tak lepas mengikuti lelaki berpostur tinggi yang baru saja lewat.

Lala yang sedang tidur sontak kaget karena lengannya ditepuk kencang oleh Nisa. “Apaan sih, Nis. Sakit tauu.” ujarnya memegang lengannya yang panas sehabis ditepuk Nisa.

“Tadi gue liat Juna.” pandangan Nisa masih mencari cari lelaki yang tadi dilihatnya. Tanpa ia sadari lampu lalu lintas sudah berubah hijau lagi dan mobil di belakangnya mulai membunyikan klakson dengan tidak sabar.

“Ya udah jalan dulu, udah ijo tuh.” Lala mengingatkan.

Nisa pun bergegas melajukan mobilnya namun matanya tetap berusaha menemukan sosok pria dari masa lalunya itu.

“Lo yakin itu Juna? Mirip doang kali, Nis” Lala meyakinkan Nisa yang masih celingak celinguk mencari sesuatu.

“Not really, sih. Tapi gue musti mastiin” Nisa kemudian memindahkan mobilnya ke jalur kanan, hendak mengambil jalur memutar saat di Bundaran HI di depan sana.

Iya, Nisa hanya ingin memastikan apa yang ia lihat tadi nyata, bukan khayalan. Lala hanya bisa diam kalau sahabatnya sudah bersikap begitu. Percuma dilarang juga, pikirnya.

Setelah memutari Bundaran HI dan sempat terjebak macet sebentar, city car yang dikendarai Nisa pun mendekati lampu lalu lintas dengan zebra cross tempat ia melihat Juna tadi. Perlahan Nisa menekan pedal remnya guna memperlambat laju mobilnya yang memang sudah berada di jalur paling kiri itu. Sambil sesekali matanya mencari cari sosok yang sejak siang tadi memenuhi benaknya.

Ramai orang yang berlalu lalang di trotoar yang lebar tersebut. Ya, memang sudah waktunya pulang kerja. Ditambah lagi adalah Stasiun MRT Bundaran HI yang berada di sisi kanan jalan, tempat banyak orang berbondong bondong menuju. Meskipun kecil kemungkinannya, Nisa tetap berharap sosok tadi muncul lagi, di sini. Nihil.

“Udah lah, Nis. Lo salah lihat kali tadi.” Lala berusaha menenangkan Nisa yang termenung di depan kemudi mobilnya yang berhenti di pinggir jalan tak jauh dari lampu lalu lintas.

Nisa menggangguk pasrah, menyetujui perkataan sahabatnya itu. Dan mulai bangkit untuk melajukan kendaraannya lagi menuju jalur yang seharusnya. Perlahan ia menekan pedal gas untuk menambah kecepatannya.

***

Senja perlahan menghilang di balik peraduannya. Nisa harus berkejaran dengan waktu yang tersisa sebelum gelap menyelimuti cakrawala. Ah, karena hanyut akan masa lalunya ia sejenak melupakan tugasnya hari ini. Setelah selesai mengurus persiapan lainnya, Lala dijadwalkan untuk fitting kebaya pengantinnya sore ini di sebuah butik di Jakarta Selatan.

Akhirnya sampai juga, batin Nisa bergumam setelah melihat sebuah bagunan mewah nan elegan berwarna putih tersebut.

“La, sorry ya jadi telat banget” Nisa memecah kebisuan dalam mobilnya saat mobilnya melewati gerbang masuknya. Pandangannya menyapu pelataran di depan gedung tersebut, mencari lahan kosong guna memarkirkan mobilnya.

“Tiada maaf bagimu, hugh” ujar Lala ketus namun senyum tipis tersungging di bibirnya.

“Sok drama deh, lo yaa. Haha” Nisa tak kuasa menahan tawanya melihat acting Lala yang gagal marah itu.

Ya, sebenarnya Nisa sangat memaklumi kalau Lala marah padanya. Karena mengakhiri tugas pertamanya sebagai bridesmaid dengan tidak becus.

“Udah sampe, nih. Ken udah sampe juga, kan?” Lanjut Nisa setelah memastikan mobilnya terparkir sempurna.

“Udah dari tadi dia. Untung gak marah dia pas gue jelasin kalo gue dianter sama lo.”

“Hehe, mian” Nisa memasang cengiran di wajahnya.

Keduanya pun memasuki bangunan mewah serba putih itu. Di samping pintu masuknya yang terbuat dari kaca transparan nan megah, mata Nisa sudah dibuat kagum melihat beberapa manekin berbalut kebaya putih dengan hiasan payet di beberapa sisinya berdiri di sepanjang koridornya.

“Thanks God, calon istriku selamat sampai sini” sindir suara berat membuat Nisa berpaling dari manekin di hadapannya.

“Hahaa, sorry baby.” Lala langsung berlari menghampiri si pemilik suara berat tersebut.

“Maafkan hamba terlambat mengantar tuan putri, Paduka” Nisa menghampiri Lala dan tunangannya, Ken, seraya sedikit membungkuk. Alhasil ketiganya tertawa karena tingkah polah Nisa tersebut.

“Haha, santai Nis, gue juga belom lama, kok.” ujar Ken setelah puas menertawai Nisa. “Lagian Bestman gue juga telat datengnya” lanjutnya lagi.

“Whoa, akhirnya gue gak jadi nyamuk di antara kalian berdua. Hehe” Nisa sedikit lega mendengar akan ada lagi yang datang.

“Eh iya, siapa bestman kamu jadinya, beb?” tanya Lala sambil melihat lihat koleksi kebaya di butik tersebut.

“Kenalan sendiri aja nanti, ya. Udah mau sampe sih, katanya” Jawab Ken yang matanya seakan mencari sesuatu di luar jendela. “Nah, itu dia orangnya” Ken melambaikan tangan pada sosok laki laki berpostur tinggi di balik pintu kaca.

Nisa pun ikut menoleh ke arah lelaki tersebut, namun sedetik kemudian tubuhnya membeku.  Kelu. Perlahan ia coba untuk memejamkan matanya sejenak, mengatur napas dan kecepatan jantungnya yang mendadak berdegup lebih cepat dari biasanya, seakan akan ada yang menyuntikkan adrenalin ke dalam darahnya. Menyingkirkan bayangan yang sejak sore tadi memenuhi imajinya. Takut takut ia kembali mengangkat kedua kelopak matanya.

Masih ada! Oh, Tuhan ada apa denganku hari ini. Batin Nisa

“Hai, Ken. Sorry gue telat”. Suara khas yang sudah sangat familiar di telinga Nisa memenuhi ruangan bernuansa putih tersebut.

Kali ini Nisa memperhatikan Ken yang sangat akrab dengan lelaki tersebut. Entah apa yang mereka bicarakan, hanya sayup sayup yang terdengar oleh Nisa yang masih terombang ambing dalam benaknya. Nyawanya seakan terbang hendak meninggalkan raganya terpaku di lantai.

Lala yang melihat sahabatnya terdiam laksana patung, menghampirinya. “Nis, are you ok?”

“Juna, La” jawab Nisa lirih.

Lala mencoba memahami Nisa, diikutinya arah tatapan Nisa.

 “Temennya Ken, Juna?” tanya Lala lirih. Ada nada terkejut di sana. Ditatap lagi sahabatnya yang masih bergeming itu dengan mimik bingung.

Nisa hanya bisa menggangguk lemah. Masih berusaha mengendalikan hati dan pikirannya. Mencoba mengumpulkan puzzle puzzle yang bertebaran seharian ini. Selama ini Lala hanya tahu tentang Juna dari cerita Nisa, tapi tidak pernah tahu seperti apa penampakan lelaki yang berhasil membuat sahabatnya gagal move on ini.

“Oh iya Jun, lo belom pernah ketemu tunangan gue, kan. Kenalin ini Lala dan yang pake hijab itu Nisa, sahabatnya Lala yang jadi briedsmaidnya juga” Ken dan Juna menghampiri Lala dan Nisa yang masih terdiam.

“Beb, ini loh Juna yang pernah jadi roomate aku dulu waktu di Jepang.” Ken menepuk Lala. Ia pun langsung berbalik menghadap lelaki berkacamata itu.

“Oo, Hai Jun. Akhirnya ketemu juga. Selama ini cuma sering denger cerita dari Ken aja”. Lala mengulurkan tangannya hendak menjabat tangan Juna yang sudah terulur lebih dulu. Nisa mendelik kaget mendengar ucapan Lala. Yang dilirik memasang ekspresi seakan berkata ‘entar gue ceritain’ pada Nisa.

“Hai, La.” Juna menyunggingkan senyumnya. Tapi matanya terpaku pada gadis di sebelah Lala.

“Faranisa Maheswari!” ucapnya terkejut ketika melihat gadis berhijab di hadapannya. Wajah yang sama, yang selalu dia ingat. Wajah yang selalu ia rindukan.

Nisa masih bergeming. Otaknya masih berusaha mencerna apa yang dilihatnya kini. Lelaki yang mengenakan kemeja biru muda dipadu dengan celana jins berwarna senada, yang sejak siang tadi memenuhi benak Nisa. Lelaki yang pernah singgah di hatinya bertahun tahun silam, yang kemudian menghilang tanpa jejak. Lelaki yang sama, yang ada di hadapannya kini.

“Arjuna Mahardika. What a surprise!” balas Nisa setelah berhasil mengendalikan dirinya.

Giliran Ken yang memandang Lala minta penjelasan atas adegan antara kedua sahabatnya yang saling memanggil nama lengkap itu. Lala hanya mengangkat kedua bahunya. Tak membantu.

“Bentar deh, kalian saling kenal? Jun? Nisa?” Ken mengungkapkan kebingungannya sejak tadi.

“Eng, kami satu sekolah dulu” Nisa yang menjawab mengundang tatapan tanya Juna pada Nisa.

“Eiya La, lo jadi pake kebaya yang mana” Nisa menarik Lala menjauh dari kedua pria tersebut dengan dalih kebaya. “Jadi selama ini lo kenal Juna?” bisik Nisa setelah agak jauh dari Juna dan Ken. Meminta penjelasan dari sahabatnya.

“Ngg… gak bisa dibilang kenal juga sih, Nis.” Lala bingung hendak memulai dari mana. “Gue cuma tau Ken punya sahabat namanya Juna. Temen sekamarnya dulu pas dia study di Jepang dan masih kontak meski udah lama gak ketemu. Tapi, ya gue baru ini ketemu dia.” jawab Lala panjang di sela sela memakai kebayanya. “Nis, help me.” lanjutnya cepat.

“Kok lo gak cerita, ke gue?” tanya Nisa sambil membantu merapatkan resleting di kebaya yang sedang dipakai Lala. “La, tahan perut lu coba, biar resletingnya bisa naek” Nisa mengalami sedikit kendala sedikit.

“Duh mati, gendutan ya, gue” Lala kemudian panik. Untungnya penjahit di butik tersebut langsung sigap mengatasi kepanikan Lala dan mereka sejenak melupakan pembahasan tentang Juna ini.

***

Setelah drama kebaya pengantin yang kekecilan dan kejutan oleh Juna yang masih menghadirkan tanda tanya besar di benak Nisa. Mereka berempat akhirnya sepakat untuk makan bersama dahulu sebelum pulang.  

Dan karena Ken juga membawa mobil saat ke sini sedangkan Juna naik transportasi umum, akhirnya Lala ikut di mobil Ken dan Juna ikut di mobil Nisa. Mereka pun menuju mobil masing masing.

“Boleh aku yang setirin?” ujar Juna tiba tiba saat mereka sudah sampai di mobil Nisa.

“Lo tau tempatnya, kan?” Nisa balik bertanya.

“Tau kok.”

“Lo bisa nyetir? Punya SIM?” cecar Nisa lagi.

“Bisa dan aku punya SIM. So?”

Akhirnya Nisa menyerahkan kunci mobilnya ke lelaki berbadan tegap itu. Mobil Nisa pun melaju menembus gelapnya malam.

“Aku gak nyangka bisa ketemu kamu lagi, Nis” ujar Juna lirih memecah kesunyian di antara mereka.

“Gue lebih gak nyangka lo kenal sama Ken.” Sahut Nisa mencoba santai. “Dunia beneran sempit, ya”

Mereka pun kembali terdiam. Ada yang bergejolak dalam pikiran Nisa. Terlalu banyak yang ingin Nisa utarakan pada lelaki di sampingnya kini, namun terasa canggung.

“Jun…”

“Yes?” Juna masih fokus dengan kemudinya.

“Ini kayaknya bukan jalur yang disebut Ken tadi, deh” Nisa mulai menyadari ada yang salah.

“Tadi aku udah izin sama Ken dan Lala gak ikut makan bareng mereka.” Jawab Juna santai, pandangannya masih fokus ke depan, menatap jalanan yang masih ramai dengan kendaraan.

“What? Kok lo gak bilang, sih? Terus kita mau ke mana ini?” Cecar Nisa yang terkejut dengan jawaban Juna. Mencoba menebak nebak apa yang Juna pikirkan saat ini.

“Kita ke Cafe deket rumah kamu aja. Masih belom pindah kan rumahnya?” Juna melirik Nisa. “Udah jam segini juga, biar kamunya gak kemaleman. Masih ada jam malemnya, gak?” lanjut Juna lagi. Kali ini berhasil membuat Nisa tergelak.

“Oh my God, Juna. Masih inget aja jam malem. Haha.” Nisa tak bisa menahan tawanya. “It’s been years a go. But, yes. Masih ada jam malemnya, meski agak longgar dikit, gak seketat dulu.”

“Eh, tapi emang lo tau di dekat rumah ada Cafe?” Tanya Nisa cepat.

“Jujur, aku gak tau.” Cengiran khasnya terlukis di wajah Asia Juna.

“Lah… Hahaha”

Suasana dalam city car putih tersebut pun perlahan mencair. Namun tidak di benak Juna, yang masih berusaha mengendalikan jantungnya agar tidak keluar dari tempatnya karena terlalu kencang berpacu memompa darah ke sekujur tubuhnya. Apalagi setelah dia berhasil membuat wanita berhijab di sampingnya ini tertawa dengan kelakarnya tadi.

“Jun, kita ke situ aja, ya.” Nisa menujuk sebuah Cafe yang berada di kiri jalan. Juna pun menepikan mobil tersebut.

***

~~~ To be continue ~~~

Ternyata diam diam Juna cuma mau berdua Nisa aja, nih… Kira kira Juna mau ngapain ya sama Nisa?

Next : Chapter 2. Tak (Bisa) Melepas Kau, Senja

Tweet
Pin
Share
0 Shares

About Nurul Aria

A(+) · Ibu 1 Anak · Penyuka Lukisan Alam · Bookworm · Virgo · Crochet & Knitt-er · My Last Book: Menikahimu Itu Pilihanku

Reader Interactions

Comments

  1. aliyatus sa'diyah says

    August 20, 2021 at 19:00

    wah seru juga ya ini jalan ceritanya keren deh mbak bisa bikin cerita begitu semangat terus

    Reply
    • Nurul Aria says

      August 22, 2021 at 19:42

      hihi makasih yaa kakkk

      Reply
  2. Nyonya Faruq says

    August 21, 2021 at 16:58

    Cerpennya bikin dagdigdug see deh ga kuat melting banget sama tokohnya bikin di luar dugaan

    Reply
    • Nurul Aria says

      August 22, 2021 at 19:42

      makasihhh kak,,

      Reply
  3. Imawati Annisa Wardhani says

    August 21, 2021 at 22:08

    Jadi ikut dugeun-dugeun si Nisa ketemu lagi sama Juna. Jadi de ja vu masa muda. Haha. Waaahh mau ngobrol apa tu ya Juna sama Nisa? Nostalgia masa lalu dulu dong pastinya, selanjutnya terserah author mau digimanain mereka asalkan bahagya dan bikin yang baca ikut hepi 😄

    Reply
    • Nurul Aria says

      August 22, 2021 at 19:41

      wkwkw..jadi pada keinget jaman pacaran dulu ya momm

      Reply
  4. Alif says

    August 22, 2021 at 08:57

    Penasaran lanjutannya, Nisa bakal sama Juna lagi gak ya atau ada kejutan lain nih

    Reply
    • Nurul Aria says

      August 22, 2021 at 19:41

      lebih seru kalo ada kejutan kali yaaa.. ditunggu yaaa kak :))

      Reply
  5. soraya says

    August 22, 2021 at 10:04

    Ehh mba rula ternyata suka bikin cerpen.. aku ikut hanyut di ceritanya dan berasa muda lagi hahaha.. ditunggu lanjutannya mba🤭

    Reply
    • Nurul Aria says

      August 22, 2021 at 19:40

      hahaa.. iyaaa aku suka bikin cerpen.. makasihh udah bacaa :))

      Reply
  6. Shovya says

    August 22, 2021 at 10:26

    Hwaa.. ga nyangka bisa ketemu setalh 16 tahun berpisah, perasaan Nisa pasti sedang gonjang ganjing tuh ketemu sama Juna lagi. Duh, penasaran sama kelanjutannya.. kok aku ngarepnya mereka bisa balikan lagi, ya? 😆

    Reply
    • Nurul Aria says

      August 22, 2021 at 19:40

      jadi lebih memilih Nisa – Juna balikan nih ceritanya?

      Reply
  7. Ainhy edelweiss says

    August 22, 2021 at 13:26

    Ceritanya cukup menarik ya, memikat sebuah persahabatan yg kuat dgn layaknya saudara. Kisah seperti ini banyak sekali ditemui dlm lingkungan hidup kita sendiri dan bahkan kita sendiri kadang mengalaminya

    Reply
    • Nurul Aria says

      August 22, 2021 at 19:39

      yes, bener banget

      Reply
  8. Marantina Napitu says

    August 22, 2021 at 17:36

    Duh Nisa.. move on aja deh hahahaa Ceritanya jangan bikin baper gini dong. Ga tahan, mom :))))

    Reply
    • Nurul Aria says

      August 22, 2021 at 19:38

      mamaina ikutan baper yaa bacanyaaa?hihih

      Reply
  9. Niken says

    August 22, 2021 at 19:32

    Baca nama Arjuna, kenapa aku jadi ingat Arjuna Mencari Cinta… Hoho.
    Dan, aku penasaran sama kelanjutan ceritanya.

    Reply
    • Nurul Aria says

      August 22, 2021 at 19:38

      jiahaha Arjuna Mencari Cintaa.. hihi ditunggu ya kakk :))

      Reply
  10. Meka Kawasari says

    August 22, 2021 at 21:00

    Asyik, lanjut yuk lanjut. Kutunggu kelanjutannya. Makin seru aja ni si Nisa dan Juna. Kemarin baca di Ig, ternyata di sini yang panjangnya

    Reply
    • Nurul Aria says

      August 22, 2021 at 21:21

      iyes, ini yang versi lengkapnyaa. alias ga kepotong2.. untuk part 1 nyaaa hehe

      Reply
  11. Belgie says

    August 22, 2021 at 21:37

    Ya ampun, jadi keiinget dulu aku buat cerpen kurang lebih seperti ini, hihihi

    Jadi kepingin buat cerpen lagi, seru kali yaa

    Reply
    • Nurul Aria says

      September 5, 2021 at 16:09

      bikin lagi mombelgie… hayooo ramaikann

      Reply
  12. Silvie Permatasari says

    August 22, 2021 at 21:51

    aaaa baper banget sih sama ceritanya juna dan nisa,
    publish kelanjutannya kapan lagi nih kak

    Reply
    • Nurul Aria says

      September 5, 2021 at 16:08

      selamat baper… chapter 2 siap2 lebih baper yaa… Aku akan publish di blog, kalo di Ig udh selesai per chapternya gituu :))

      Reply
  13. nyi Penengah Dewanti says

    August 23, 2021 at 05:49

    Kyaaa Rula bikin cerpen again, seru!
    Aku sih pilih kalo kalian masih cinta balikan aja sih haahaa
    cus lanjut ah, jangan bikin penasaran wkwkwk

    Reply
    • Nurul Aria says

      September 5, 2021 at 16:07

      haiii… aku udah mulai sering bikin di IG jugaa. wkwk.. sabar yaa nyipedeee

      Reply
  14. Mirza says

    August 23, 2021 at 22:00

    Asik ditulis di blog, makin seru bacanya kalo di blog, makin penasaran jg dong, jadi bayangin tulisan ini

    Reply
    • Nurul Aria says

      September 5, 2021 at 16:06

      lebih enak baca sekali panjang gini yaaa haha

      Reply
  15. Rivani Rahmadani says

    August 24, 2021 at 10:45

    ceritanya menarik sekali mba , tiap paragraf kasih keseruan yang berbeda, lanjutin dong mba ceritanya, bukukan kalau bisa hihihi

    Reply
    • Nurul Aria says

      September 5, 2021 at 16:06

      waha amiinn..mudah2an kalo udah kekumpul ceritanya bisa dibukukan. aamiin

      Reply
  16. Tika Samosir says

    August 24, 2021 at 11:18

    Sudah lama gak baca cerpen begini di blog. Hayukk mba bikin lagi cerpen yang agak romantis hehehhee

    Reply
    • Nurul Aria says

      September 5, 2021 at 16:04

      ini sebenernya agak romantis yaa. hihi. tapi karenamasih chapter 1 jd belom munculll *yah bocoran dehh

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Yuk subscribe sekarang untuk dapat kabar terbaru dan ulasan terbaru dari saya mengenai buku, event dan film. Janji gak bakal spam, kok! 😄

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Ulasan Terbaru di Perspektif Rula

Koplo Superstar

KOPLO SUPERSTAR, AJANG PENCARIAN BAKAT TERBARU DI ANTV

Aku Titipkan Cinta

KESERUAN MELIHAT PROSES SHOOTING SINETRON TITIPKAN AKU CINTA

Rumah Wijaya X Ganara Art

HEALING TIPIS TIPIS DI RELAUNCH RUMAH WIJAYA X GANARA ART SPACE

Revu

KEMUDAHAN MENJADI REVIEWER DI REVU INDONESIA

Scarlett Brightening Shower Scrub

MANDI MEWAH DENGAN VARIAN TERBARU SCARLETT BRIGHTENING SHOWER SCRUB: CHARMING, FRESHY, JOLLY

DEEP TALK WITH SEGARIS Annyeong!! Mau #Throwback DEEP TALK WITH SEGARIS

Annyeong!!

Mau #Throwback ke Sabtu seminggu yang lalu, tepatnya 21 Januari 2023, saya ditemani #AnakGadis hadir di event perdananya @segarisspace di @tautokedungrasa .

Bisa dibilang sekalian mengawali awal tahun 2023 dengan belajar lagi bikin konten yang lebih baik. Setelah akhir tahun 2022 kemarin lebih fokus ke dunia rajutan, bener bener gak urusin konten. And honestly sense of ngonten ataupun ngeditnya agak agak gak hilang karena kelamaan berkutat dengan benang dan hakpen doang. 😅

Dan kemarin itu dikasih tips seru buat edit foto biar lebih bagus lagi dengan "selective adjust" di apps Snapseed. Dan akhirnya apps Snapseednya jadi kepake gak cuma buat nambah text atau healing doang, dong 😆😆.

Selain itu juga dikasih hack buat edit video biar bisa smooth transisinya, beberapa koentjinya ada di arah pergerakan, framing dan cut scene yang sesuai. 

Thank you banget ilmunya pak @robiatfahlevie . Makasih juga untuk Mam @emapratama dan Mak @missdjie yang udah bikin event ini intimate. Plus makanan dan minuman dari #TautoKedungRasa ini enak. Jus Kedondong jadi favorit, sih.

Gak cuma dapet ilmu, pulang pulang juga dikasih merchandise dari @segarisspace yg katanya buatan ibuk @tariiagustin . Langsung di hak milik sama #AnakGadis , dong tasnya 😆.

Di event kemarin boneka rajut dari @rulamerajut ikutan ambil bagian juga dong.✌🏼😆

Sekian #Throwbacknya ... Dan ditunggu event #LevelUp selanjutnyaa dari #SegarisSpace 💙💙💙

ps: bonus foto bareng #AnakGadis versi preset di Lr dan versi Snapseed.

#RulaOnEvent #RulaReview #RulaMerajut
[FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART [FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART 1)

*flashback on*

"We need to go, Ar" ujar wanita di sebelahnya. "Atau kita akan ketinggalan pesawat." Lanjut wanita itu lagi.

"Just give me a minutes, please" Arjuna menatap wanita itu seraya memohon.

"Just five minutes, Ok" 

Tanpa menunggu lama, lelaki berparas Asia yang masih mengenakan seragam putih Abu Abu itu bergegas keluar dari mobil menuju rumah berwarna putih yang sudah sangat dihapalnya. 

Hening. Arjuna hanya diam terpaku di depan gerbang rumah berwarna putih tersebut. Pikirannya sedang berperang sekarang. Tangannya hendak menekan tombol bel di tembok samping gerbang, namun ia urungkan lagi.

"How should I tell her?" Dipandanginya buket mawar putih di genggamannya.

"Nis, maaf aku harus pergi. Masa kayak gitu" bahunya lungsur ke bawah, berikut tangannya yang menggenggam buket bunga kesukaan gadisnya itu.

"Ar… " Arjuna menoleh pada sosok yang menepuk pelan bahu kirinya "we run out of time" 

"Tapi, Ma…" ditatapnya sang Mama. Meminta waktu lagi. 

"Leave her message or call her later." Sang Mama merengkuhnya dan menuntunnya kembali ke mobil. "We should go now."

Lelaki tersebut akhirnya menurut pada sang Mama. Mengikutinya dengan langkah berat setelah meletakkan buket mawar putihnya di kotak surat yang ada di gerbang rumah berwarna putih tersebut. 

*flashback off*

I'm not a perfect person
There's many things I wish I didn't do
But I continue learning
I never meant to do those things to you
And so I have to say before I go

Ditemani playlist favoritnya, Arjuna melajukan city carnya setelah lampu lalu lintas menyala hijau. Untungnya jalanan pagi ini tidak terlalu padat. 

"That I just want you to know… I've found the reason for me… to change who I used to be.." 

Drrtt.. 

Bang Dyon is calling

Tulisan tersebut terpampang nyata di layar audio city carnya.

Yang juga membuat senandung lelaki tersebut terhenti, pun dengan lagunya. 

"Iya Bang?" Sahutnya setelah menekan tombol dengan gambar gagang telepon di kemudinya.

"Di mana, Ar?" Sahut suara di seberang.

"Nyetir. On the way hospital. Why?" Jawabnya tanpa mengalihkan netranya dari jalanan di depannya.
~~~

#CeritaNisaJuna #TulisanRula #Fiksi
HATI HATI GIVEAWAY BERKEDOK PENIPUAN!!! Kalo dira HATI HATI GIVEAWAY BERKEDOK PENIPUAN!!!

Kalo dirasa mencurigakan, better cek & ricek lagi semuanya ya, gaes. Ternyata banyak yang udah kena tipu dengan akun dan nomer yang berbeda.

Untuk akun tersebut udah gue block & report.

#PenipuanGiveaway
ADIOS 2022 Foto di slide pertama ini bisa dibilan ADIOS 2022

Foto di slide pertama ini bisa dibilang ekspresi campur sari antara meringis sedih, kaget, juga sedikit happy when you know kalo 2022 tinggal hitungan jam saat caption ini diketik.

Jujurly saya mendadak melow kalo disuruh flashback ke awal 2022, yang macam naik rollercoaster. Mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera. Eh, itu mah Ninja Hatori.

Intinya di 2022 itu... 
Too much pain, a little bit gain.
But, Sure...
Jadi lebih banyak bersyukur.

Meski masih banyak PR yang belum selesai, yang masih harus dikerjakan di 2023 nanti (harus banget selesai di awal 2023 ya, Rul!!).

And now...
Thank you 2022 yang sungguh mencampur aduk emosi.
Ya galau, sedih, carut marut hingga feel blessed dengan semua yang terjadi.

What doesn't kill you makes you stronger, right?

Adios 2022. 

And, Annyeong 2023. Be nice, please. 

Nb: Bisa dapet banget ekpresinya gini karena dipotoin momti @tiandarinie . Love it! 💙💙💙

#RulaRandomThought #Goodbye2022 #HappyNewYear2023
HOW THE GOOD THINGS COME TOO We do our very best HOW THE GOOD THINGS COME TOO

We do our very best but sometimes it's just not good enough.

We buckle our seat belts, we wear our helmets, we stick to the lighted paths.

We try to be safe, we try so hard to protect ourselves but it doesn't make a damn bit of difference cause when the bad things come, they come out of nowhere.

The bad things come suddenly with no warning. But we forget that sometimes that's how the good things come too.

- Meredith Grey, S9E23 Readiness is All
KANA FURNITURE SEKARANG ADA DI BEKASI Annyeong!! KANA FURNITURE SEKARANG ADA DI BEKASI

Annyeong!!

Yeorobun para pecinta home living, terutama area Bekasi dan sekitarnya, pasti seneng banget, nih.

Karena sekarang @kana.furniture ada storenya di Bekasi, tepatnya di Kompleks Graha Bulevar, Summarecon Bekasi.

Salah satu retail furniture dan home decor berkualitas dan terlengkap ini baru aja Grand Opening store terbaru mereka, Sabtu kemarin, bun.

So happy, karena saya bareng bunda bundi @mominfluencerid bisa hadir di sana.

Selain rangkaian seremoni potong pita sebagai peresmian store #KANAFurnitureBekasi , kemarin juga ada Nail Art Halal, Workshop Merangkai Bunga dan Vase Decoupage Painting di Grand Openingnya.

Nah, saya ikutan workshop Vase Decoupage Painting. Seru banget!

Eits, gak hanya itu. Ada juga promo Grand Opening 30% mulai dari tanggal 26 Nov - 31 Des 2022 ini. 

So, warga Bekasi dan sekitarnya jangan lupa jajan furniture-nya di #KANAfurnitureBekasi ,yaa.

Sukses terus @kana.furniture 💙💙💙

#RulaOnEvent #RulaReview #RulaRekomen #MomInfluencerID

© 2019–2023 · Perspektif Rula by Belle Design Studio