• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
Perspektif Rula

Perspektif Rula

Believe what you see

  • Home
  • About
  • Reviews
    • Books
    • Events
    • Movies
    • Products
  • Flash Fictions
  • Blog
  • Contact

Jingga di Ujung Senja

June 14, 2012 by Nurul Aria Leave a Comment

“Sari, ajaklah Ayu kau ini jalan-jalan.” Ujar Babo Yus pada Sari cucu kesayangannya.
(Ayu: kakak perempuan, bahasa Palembang. Babo: Kakek, bahasa Minang)

“Mumpung masih di Palembang Nis. Pabilo baliak ka Bukittingi?” tanya Babo Yus. (Kapan balik ke Bukittinggi)

“Bisuak Bo.” Jawab Nisrina. (Besok Bo)

“Maaf yo Nis, Babo indak bisa ikut kau kini. Beko lah Babo usahakan bisa hadir di pernikahanmu.” Ucap Babo Yus dengan nada menyesal. (Beko : nanti)

“Ndak ba’a Bo. Jan di paksa. Nisrina lah cukup sanang dapek restu dari Babo” ujar Nisrina. (Nggak apa-apa Bo. Jangan di paksakan. Nisrina sudah cukup senang mendapat restu dari Babo)
Ya, kedatangan Nisrina ke Palembang kali ini untuk menemui dan meminta restu Adik lelaki Alm. Kakek Nisrina yang juga merupakan Datuk di keluarganya. Semenjak Anantha melamarnya di Jam Gadang 2 minggu lalu, yang kemudian di lanjutkan dengan pertemuan kedua keluarga untuk membahas tanggal pernikahan mereka, Amaknya selalu mengingatkan Nisrina untuk menemui Babo Yus di Palembang. Bahkan Amak juga memintanya mengajak Babo Yus serta ke Bukittinggi. Tapi, Babo Yus belum bisa meninggalkan usahanya di Palembang.
***
“Ayolah Yu Nis, alun pernah ka Musi kan?” ajak Sari, adik sepupuku, dengan logat Palembangnya yang kental. Nisrina hanya menjawab dengan gelengan kepala.

“Pernah dengar tentang ‘Venice Of The East’ ndak Yu Nis?” tanya Sari, yang lagi-lagi kujawab dengan gelengan kepala. Sari tersenyum sambil menggelengkan kepalanya “Ckckck, berarti Ayu Nis memang harus ikut Sari ke Musi patang ini” ujarnya sungguh-sungguh. (patang: sore)
Setelah berpamitan dengan Babo dan Nenek, Nisrina dan Sari berangkat menuju sungai yang membelah Provinsi Sumatera Selatan itu. Sepanjang perjalanan, Sari bercerita tentang sungai yang memiliki lebar kurang lebih 300 m dan panjang 750 km itu. Karena lebarnya yang menyerupai lautan luas dan airnya yang tidak pernah kering, mayoritas orang Palembang menyebutnya Laut.
Sari mengajak Nisrina ke sebuah dermaga di Ampera untuk menaiki perahu tradisional yang biasa di sebut Ketek.
“Ini Jembatan Ampera yang terkenal itu ya Sar?” tanya Nisrina, tangannya menunjuk ke Jembatan Megah berwarna merah bata itu.
“Iyo Yu Nis. Jembatan ini di bangun pada tahun 1962 Yu. Panjangnyo kurang lebih 1,177 meter, dan lebarnyo sekitar 22 meter Yu. Jembatan Ampera ini merupakan ikon kota Palembang dan juga yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir.” Jelas Sari panjang lebar yang di ikuti decak kagum Nisrina.
Sekitar 5 km dari Ampera, di tepian sungai Musi, terdapat objek wisata bernama Pulau Kemaro, yang di dalamnya terdapat bangunan berbentuk seperti Pagoda yang ada di China. Tak hanya pulau Kemaro, di tepian sungai Musi juga terdapat pelabuhan Boom Batu dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.

Layaknya seorang tour guide, Sari juga menjelaskan objek wisata lainnya yang terdapat di tepian sungai Musi. Mulai dari Benteng Koto Besak, Monpera, Masjid Agung, River Side, hingga Wisata Kuliner Tepian Sungai Musi, dan Pasar 16 Ilir yang merupakan Tanah Abangnya Palembang.

“Toko Babo ada di lantai dasarnya Pasar 16 Ilir Yu Nis.” Ujar Sari lagi. Babo Yus memang mempunyai toko kasur lipat Palembang di Pasar 16 ilir. “Belakangan ini memang lagi banyak pesanan ni, makanya Babo belum bisa ikut Ayu Nis ke Padang” ujar Sari lagi.
“Siapin kameranya ya Yu Nis” ujar sari mengingatkan Nisrina.
“Siap-siap untuk apa Sar?” tanya Nisrina heran dengan kata-kata Sari. Karena sejak tadi pun Nisrina tak melewatkan kesempatan dalam mengabadikan keindahan sungai Musi di hadapannya.
Sama halnya dengan Anantha, Nisrina juga menyukai fotografi, karena kesamaan hobi inilah yang mendekatkan mereka. “Ahh. A kabanyo uda di sinan?” lirih Nisrina dalam hati.
“Lihat itu Yu Nis” Sari menunjuk ke arah Jembatan Ampera.
Satu persatu lampu hias yang terdapat di badan jembatan bersinar terang, gemerlap cahayanya memancarkan keindahan, berpadu dengan langit senja yang memunculkan semburat jingganya. Sungguh cantik.
“Ini kah yang kamu bilang ‘Venice Of The East’ tadi Sar?” tanya Nisrina tanpa mengalihkan pandangannya dari keindahan senja.
“Venesia dari Timur.” Ucap Sari. “Diatas perahu, menyusuri sungai Musi, melintas di bawah jembatan Ampera, di hiasi lampu-lampu yang berkilauan. Romantis kan Yu Nis?” Sari menoleh pada kakak sepupunya yang sibuk mengabadikan keindahan tersebut.

“Nggak perlu jauh-jauh ke luar negeri Yu Nis. Di Palembang juga ada tempat romantis seperti di Venesia” lanjut Sari bangga.
Nisrina masih saja berkutat dengan kamera DSLRnya. Seakan takut melewatkan momen indah di hadapannya.

Remember yesterday, walking hand in hand..
Love letters in the sand.. I remember you..
I Remember You – Skid Row terdengar di ponselnya. Tertulis nama UdaNantha di layar sentuh ponselnya itu.
“Assalamualaikum Nis” sahut suara di seberang.
“Wa’alaikum salam da” Jawab Nisrina.
“Sedang apa kamu Nis? Uda ganggu kah?” tanya Anantha
“Indak… Indak ganggu da. Nisrina sedang jalan-jalan ka sungai Musi jo Sari” jawab Nisrina. “Kapan-kapan Uda harus ka siko. Aah, menyesal Uda indak ikut Nis kemarin” ujar Nisrina antusias.
“A nan Uda sesalkan Nis?” tanya Anantha
“Langit jingga di ujung senja… Gemerlap Jembatan Ampera, Venice of The East, banyak Da..” jawab Nisrina antusias.
“Kamu bilang langit jingga Nis?” tanya Anantha lagi.
“Iyo Da, langit di ateh sungai Musi kini berwarna Jingga..” jawab Nisrina lagi.
“Kamu tahu Nis, kini Uda juga sedang melihat ke langit yang berwarna jingga” ujar Anantha senang.
Dua insan yang terpisahkan jarak, memandang kagum pada karya agung ciptaan Tuhan. Langit yang memancarkan semburat jingga di ujung senja hari ini.
#15HariNgeblogFF2 day 3
*aaah… * *no comment*
Tweet
Pin
Share
0 Shares

About Nurul Aria

A(+) · Ibu 1 Anak · Penyuka Lukisan Alam · Bookworm · Virgo · Crochet & Knitt-er · My Last Book: Menikahimu Itu Pilihanku

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Yuk subscribe sekarang untuk dapat kabar terbaru dan ulasan terbaru dari saya mengenai buku, event dan film. Janji gak bakal spam, kok! 😄

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Ulasan Terbaru di Perspektif Rula

Aku Titipkan Cinta

KESERUAN MELIHAT PROSES SHOOTING SINETRON TITIPKAN AKU CINTA

Rumah Wijaya X Ganara Art

HEALING TIPIS TIPIS DI RELAUNCH RUMAH WIJAYA X GANARA ART SPACE

Revu

KEMUDAHAN MENJADI REVIEWER DI REVU INDONESIA

Scarlett Brightening Shower Scrub

MANDI MEWAH DENGAN VARIAN TERBARU SCARLETT BRIGHTENING SHOWER SCRUB: CHARMING, FRESHY, JOLLY

CICA Acne Care

ATASI JERAWAT MEMBANDEL DENGAN N’PURE CICA SERIES ACNE CARE

BERKUNJUNG KE LOKASI SHOOTING SINETRON Annyeong Y BERKUNJUNG KE LOKASI SHOOTING SINETRON

Annyeong Yeorobun...

Siapa nih, di sini yang masih suka nonton sinetron di layar kaca?

Meskipun sekarang lagi demam K-Drama ataupun Western Series, tapi sinetron Indonesia tetap banyak peminatnya, loh.

Dan Minggu lalu, saya baru aja berkunjung ke lokasi shooting sinetron terbaru di @antv_official yang berjudul Aku Titipkan Cinta. Cerita lengkap tentang keseruan saya dan berapa blogger lain saat melihat proses shooting sinetron Aku Titipkan Cinta ini sudah saya posting di www.perspektifrula.com, yaa (link ada di bio).

Oh iya, sinetron yang dibintangi pasutri yang selalu tampil mesra ini juga bisa dilihat via Live Streaming di TikToknya @antv_official ,loh! 

So, yang penasaran mau lihat @citraciki dan @thereal_rezkyadhitya main sinetron bareng jangan lupa nonton di ANTV setiap hari pukul 17.00-19.00 ya, bun. 😉

Ps: sutradara Sinetron Aku Titipkan Cinta ini @sondang.pratama , loh ternyata 

#AkuTitipkanCintaAntv #SinetronKeren #ANTVLebihBerwarna
[FICTION] 3. ANYONE OF US (STUPID MISTAKE) (PART 5 [FICTION] 3. ANYONE OF US (STUPID MISTAKE) (PART 5)

“Nis…” Panggilan Juna tersebut membuat Nisa terdiam sejenak.

Dialihkannya lensa berwarna kecokelatan itu menatap lelaki berkacamata di hadapannya ini. 

“Pertama. Sebagai lelaki, jujur aku emang lega banget pas tahu kalo kamu gak ada hubungan spesial dengan Bang Dyon. And I feel like, aku masih punya kesempatan buat deketin kamu lagi.” ucap Juna langsung pada intinya, yang tanpa sadar menghadirkan semburat merah di kedua pipi Nisa. 

“Yang kedua…" ada jeda di saat lelaki itu membenarkan letak kacamatanya sebelum melanjutkan, "Sebagai dokter, aku akan bersikap profesional dan aku akan fokus cari solusi perawatan terbaik untuk penyakit kamu ini.” tambahnya lagi. “So, aku harap kamu bisa kooperatif selama prosesnya nanti.” suasana yang sudah mencair, kembali kaku lagi.

“Kamu yakin aku bisa sembuh, Jun?” Nisa mempertanyakan penjelasan Juna barusan. Yang ia perhatikan, lelaki dari masa lalunya ini masih bergeming.

“I’ll try my best, Nis.” Jawab Juna mencoba untuk meyakinkan pujaan hatinya tersebut. “Namun, mungkin prosesnya nanti gak bisa dibilang mudah juga ya, Nis.” lanjut Juna lagi. 

Kemudian lelaki yang memiliki rahang tegas ini menjelaskan rencana terapi yang sudah dia siapkan untuk Nisa. Siluet yang semakin terlihat tegas kala lelaki itu dalam mode serius semakin terpampang nyata di hadapan Nisa. 

Hingga…

"Can I ask something?" Nisa menginterupsi lelaki berlesung pipit di hadapannya yang langsung menatapnya sambil berkata…

"About?"

"Untuk terapinya, kira kira bisa ditunda dulu gak ya, Jun?" Ada ragu yang tersirat.

"Boleh aku tanya kenapa?" Tatapan heran yang Nisa lihat kini. 

"As you know, Ken dan Lala akan nikah less than three months from now. And both of us, terutama gue bakal sibuk banget dampingin Lala as her bridesmaid." Nisa menjeda sesaat untuk menarik napasnya agak dalam. Ada rasa tak nyaman yang seketika muncul di area leher belakangnya.

"And honestly, she doesn't know about all of this" lanjutnya.
~~~

Gimana menurut kalian, bun?

#TulisanRula #NisaJuna #FlashFiction #Fiksi
MENGAWALI BULAN JULI DENGAN GIVEAWAY!! [CLOSED] W MENGAWALI BULAN JULI DENGAN GIVEAWAY!! [CLOSED]

Welcome to July, Yeorobunn!

Gak berasa ya, udah masuk ke pertengahan tahun 2022 aja. 

Dan di awal bulan Juli ini saya mau bagi bagi hadiah, ah.

Ada total hadiah 7pcs Rendang Chips untuk 7 orang pemenang dari @laukkriuk.gll , loh!

How to win?
1. Follow @rulachubby dan @laukkriuk.gll
2. Jawab pertanyaan berikut di kolom komen: "Apa yang pertama terlintas di benak kamu kalau dengar kata RENDANG CHIPS ?". Cukup jawab 1 kali aja. Jangan lupa ajak 3 orang teman kamu untuk ikutan Giveaway ini, ya!
3. Share postingan ini di IG Story kamu. Tag @rulachubby dan @laukkriuk.gll , yaa.
4. Giveaway ini berlangsung dari tanggal 1 Juli 2022 - 4 Juli 2022 jam 18.00.
5. Pemenangnya akan diumumkan pada tanggal 4 Juli 2022 jam 21.00 yaa, bun!

GOOD LUCK!!

#Giveaway #RendangChips #RulaGiveaway #RulaRekomen
[FICTION] 3. ANYONE OF US (STUPID MISTAKE) (PART 4 [FICTION] 3. ANYONE OF US (STUPID MISTAKE) (PART 4)

"Karena Bang Dyon bilang kamu salah satu orang terpenting di hidupnya" tersirat nada cemburu dalam ucapan Juna, yang entah disadari atau tidak oleh Nisa. 

"Dokter Edo ngomong gitu sama, lo?" Nisa tergelak mendengar jawaban Juna. "Mau aja lo dikerjain Bang Edo." lanjutnya lagi yang membuat Juna semakin bingung dengan reaksi Nisa yang terlihat santai dalam menyebut kakak sepupunya itu

"Eh, tapi gak salah juga sih kalo gue jadi salah satu orang terpenting di hidupnya Bang Edo" ucap Nisa sambil tersenyum. Juna masih menatap Nisa dengan heran.

Yang ditatap hanya tertawa kecil melihat keheranan lelaki berlesung pipit itu.

"Bang Edo itu tunangannya kakak Gue, Kak Mitha. Dan emang kakak gue segitu sayangnya sama gue, apalagi pas tau penyakit gue ini." Jelas Nisa yang kemudian berubah sendu lagi saat membahas penyakitnya. Secepat itu emosinya berubah ketika teringat tujuan utama dia datang ke sini.

"Oalah... calon kakak ipar ternyata" berbalik dengan Nisa, Juna justru tersenyum bahagia. Tak bisa ia sembunyikan lagi rasa lega saat mendengar penjelasan gadis berhijab di hadapannya ini.

"Seneng banget kayaknya, Jun." ujar Nisa saat melihat Juna yang tak berhenti tersenyum sambil memamerkan lesung pipitnya itu. Keindahan yang sudah lama tidak Nisa lihat.

"Seneng karena setidaknya aku gak harus bersaing dengan kakak sepupuku sendiri" ujar Juna lirih, namun masih tertangkap pendengaran Nisa.

"Jadi sebelumnya lo nebak gue pacarnya Bang Edo gitu, ya?" yang dibalas anggukkan oleh Juna. Nisa pun tergelak lagi melihat reaksi lelaki di hadapannya ini.

Melihat Nisa bisa tertawa lepas seperti ini, membuat Juna semakin jatuh hati untuk kesekian kalinya dengan perempuan yang akan jadi pasiennya ini. Seketika Juna tersadar.

"Nis..." panggilan Juna tersebut membuat Nisa terdiam sejenak.

~~~

Cuma calon Kakak Ipar ternyata, Bun 😌😌..

#TulisanRula #NisaJuna #FlashFiction #Fiksi
안녕 친구들 Annyeong chingudeul! Udah kayak 안녕 친구들

Annyeong chingudeul!

Udah kayak Namjoon belom? #eh 

#RulaRandomThought
[FICTION] 3. ANYONE OF US (STUPID MISTAKE) (PART 3 [FICTION] 3. ANYONE OF US (STUPID MISTAKE) (PART 3)

"So, gimana kondisi kamu sekarang?" Juna memecah keheningan di antara mereka. "Eh, ini kita santai aja gapapa ya, Nis?"

"Jadi, kamu udah tau penyakit aku sekarang" Oke, Nisa masih belum selesai memproses semuanya. 

"Iya, aku tahu penyakit kamu. Dan ya, aku pernah handle kasus serupa. Jadi aku akan bantu kamu untuk cari solusi dari penyakit kamu ini." Ujar lelaki berkacamata ini. "Itu juga yang jadi alasan kenapa bang Dyon, maksud aku, dokter Edo konsulin pasiennya ke aku, yang ternyata itu kamu." lanjutnya lagi.

"Bang Dyon?" tanya Nisa heran mendengar nama yang asing di telinganya. 

"Dokter Edo, dokter yang selama ini periksa kamu itu adalah sepupu aku, Nis. Aku biasa panggilnya Bang Dyon. Dyonisius Edo Dharmawan." jawab Juna. "Dan dia secara khusus minta aku untuk handle kasus kamu ini." lanjutnya lagi. 'Karena kamu orang terpenting di hidupnya, Nis' yang ini hanya terucap lirih dalam hati Juna.

"I see" Nisa hanya mengangguk angguk tanda mengerti.

"Sebelum kita lanjut bahas kasus kamu, ada yang masih ingin kamu tanyain?" Juna menatap Nisa yang masih terlihat bingung.

"Atau kamu gak nyaman karena dokter yg dirujuk ternyata aku? Nanti biar aku omongin ke Dokter Edo" tanya Juna lagi karena melihat Nisa yang masih bergeming.

"Eh, bukan begitu, Jun. Aku cuma masih memproses aja cara semesta mempertemukan kita lagi." ujar Nisa "Kebetulan yang aneh aja menurutku". lanjutnya.

"A lot of surprise, ya" imbuh Juna. yang dibalas anggukan oleh gadis berhijab di hadapannya. 

"Eng, tapi aku boleh tanya sesuatu gak, Nis?" Juna tak mampu lagi menahan rasa penasaran yang sejak tadi berputar di kepalanya. 

"Tentang?" Nisa menatap lelaki berkacamata tersebut heran.

"Kalo boleh tau, hubungan kamu dengan dokter Edo selain sebagai pasien dan dokter, sepertinya kalian juga dekat." Juna mengeluarkan rasa penasarannya.

"Kenapa nanya gitu?" yang malah menimbulkan pertanyaan baru dari Nisa.

"Karena Bang Dyon bilang kamu salah satu orang terpenting di hidupnya" tersirat nada cemburu dalam ucapan Juna, yang entah disadari atau tidak oleh Nisa. 

~~~

Juna kepo dong, bun...😌😌

#TulisanRula #FlashFiction #NisaJuna #Fiksi

© 2019–2022 · Perspektif Rula by Belle Design Studio