• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
Perspektif Rula

Perspektif Rula

Believe what you see

  • Home
  • About
  • Reviews
    • Books
    • Events
    • Movies
    • Products
  • Flash Fictions
  • Blog
  • Contact

Kerudung Merah

June 15, 2012 by Nurul Aria Leave a Comment

Juli 2008,
Selepas PTT di Belitung, Anantha memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Pematang Siantar, Medan. Sejak lahir hingga menginjak usia remaja Anantha tinggal di kota yang terletak di tengah-tengah Kabupaten Simalungun ini bersama kedua orang tuanya. Bahkan hingga kini, Mama dan Papa Anantha masih betah menempati rumah sederhana mereka di wilayah kecamatan Siantar Timur.
“Hendak kemana kau setelah PTT ini bang?” Tanya bu Ros, Mama Anantha, di hari kedua kepulangan Anantha.
“Belum tahu Ma, abang mau liburan dulu saja lah.” Jawab Anantha
“Tak mau kerja di Rumah Sakit kau?” selidik bu Ros. Anantha hanya mengangkat kedua bahunya keatas.
“Ke Danau Toba yuk bang!” Ujar Lani, adiknya, tiba-tiba.
“Ah, ide bagus tuuh. Lah lama abang tak kesana” ujar Anantha antusias.
Saat masih remaja, Anantha sering mengunjungi danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara itu bersama teman-teman sekolahnya. Objek wisata yang terletak sekitar 52 km dari Pematang Siantar ini memiliki keindahan tersendiri, yang tidak dapat di ungkapkan dengan kata-kata.
***
“Masih cantik kan bang?” Tanya Lina setibanya mereka di Danau Toba.
“Semakin cantik” ujar Anantha yang langsung membidikkan lensa kameranya ke hamparan air yang menggenang luas di hadapannya.
Rumah-rumah penduduk, hamparan bukit hijau, pohon kelapa, pinus, memenuhi memori kamera Anantha. Lani yang banci kamera pun tak mau melewatkan momen ini, ikut ambil bagian dari setiap gambar yang tertangkap kamera Anantha.
Di arahkannya lagi lensa panjangnya ke arah lain, terlihat di kejauhan bukit-bukit berbaris dengan gagahnya, Pulau Samosir di tengah danau. Kemudian bidikannya ia arahkan lagi ke tepian danau, beberapa kapal fery berlabuh di dermaga, menunggu wisatawan yang hendak menyebrang ke tengah danau.
Tiba-tiba matanya terpaku pada sosok gadis cilik berkerudung merah diantara para wisatawan di tepi danau. Gadis cilik berkerudung merah itu menawarkan sesuatu kepada pengunjung danau Toba kala itu. Sesuatu yang mengingatkannya pada bidadari yang ia temukan di pulau lengkuas beberapa waktu yang lalu.
“Nisrina” gumam Anantha lirih. 
Kemudian ia berjalan menghampiri gadis kecil berkerudung merah yang tak kenal lelah menawarkan setangkai mawar putih pada pengunjung. Senyuman tetap merekah di wajah gadis berkerudung merah itu, meskipun belum ada satu tangkai mawar yang terjual.
“Mawarnya berapa satu tangkai, dik?” Tanya Anantha setelah berada dekat dengan gadis kecil berkerudung merah itu.
“Lima ribu satu tangkainya kak. Kakak mau beli kah?” Tanya gadis kecil itu.
“Kenapa kamu menjual bunga mawar putih? Bukannya mawar merah?” Lina tiba-tiba bertanya. Anantha refleks menoleh keasal suara tersebut. Ternyata Lina mengikutinya diam-diam.
“Sejak kapan abang suka bunga? Mawar putih pula?” Lina menatap abangnya heran, karena yang ia tahu, abangnya paling anti dengan bunga. Bahkan untuk mengabadikannya dalam gambar dengan kameranya pun Anantha tidak mau.
“Sok tahu kamu.” Anantha mengacak-acak rambut pendek adik kesayangannya itu.
Kemudian pandangannya beralih ke gadis kecil berkerudung merah lagi,
“Nama kamu siapa dik? Dan kenapa kamu berjualan bunga?” selidik Anantha.
“Nama saya Nisrina kak. Saya berjualan bunga untuk membantu orang tua saya yang sedang sakit.” Ucapan gadis kecil berkerudung merah itu membuat Anantha terkejut.
“Dan mawar putih ini…” Nisrina terdiam menatap keranjang berisi puluhan kuntum mawar putih yang di bawanya “…hanya ini yang sedang berkembang di taman rumah.” Lanjutnya lagi.
“Nisrina, nama yang cantik.” Ujar Lina “Kamu yang menanam semua ini?” Tanya Lina menunjuk keranjang yang penuh mawar putih.
Anantha masih terdiam memperhatikan anak kecil di hadapannya ini.
“Ibu yang menanam semua ini kak. Ibu sangat menyukai mawar putih, makanya ibu saya menanamnya di kebun depan rumah. Dan memberi saya nama Nisrina, yang artinya mawar putih” Ujarnya antusias. “Tapi, saat ini ibu sedang sakit, dan ibu  menyuruh saya menjualnya.” Nada bicaranya berubah menjadi sedih.
“Mawar putih itu kan perlambang..”
“Cinta sejati, cinta yang tulus dan suci” Anantha berkata lirih. Terlintas raut wajah bidadari yang sering menghantuinya belakangan ini. Ya, Anantha mencintai bidadari itu.
“Kakak beli semua mawar putih yang kau bawa dik” Anantha mengeluarkan sejumlah uang dari dompet kemudian langsung menyerahkannya pada Nisrina kecil yang menerimanya dengan penuh rasa syukur.
Sambil menyerahkan mawar putih beserta keranjangnya pada Anantha, Nisrina tak henti-hentinya mengucap syukur. “Hanya Tuhan yang bisa membalas kebaikan kakak berdua” ujar Nisrina kecil yang kemudian pamit pulang dengan wajah gembira. Kerudung merahnya bergoyang di tiup angin yang berhembus dari arah danau.
“Semoga ibumu lekas sehat ya dik” sahut Anantha.

#15HariNgeblogFF2 day 4
piss aja yaah.. :’)
v(^,^)v
*i am really in loveeee* *yeaay*
Tweet
Pin
Share
0 Shares

About Nurul Aria

A(+) · Ibu 1 Anak · Penyuka Lukisan Alam · Bookworm · Virgo · Crochet & Knitt-er · My Last Book: Menikahimu Itu Pilihanku

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Yuk subscribe sekarang untuk dapat kabar terbaru dan ulasan terbaru dari saya mengenai buku, event dan film. Janji gak bakal spam, kok! 😄

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Ulasan Terbaru di Perspektif Rula

Koplo Superstar

KOPLO SUPERSTAR, AJANG PENCARIAN BAKAT TERBARU DI ANTV

Aku Titipkan Cinta

KESERUAN MELIHAT PROSES SHOOTING SINETRON TITIPKAN AKU CINTA

Rumah Wijaya X Ganara Art

HEALING TIPIS TIPIS DI RELAUNCH RUMAH WIJAYA X GANARA ART SPACE

Revu

KEMUDAHAN MENJADI REVIEWER DI REVU INDONESIA

Scarlett Brightening Shower Scrub

MANDI MEWAH DENGAN VARIAN TERBARU SCARLETT BRIGHTENING SHOWER SCRUB: CHARMING, FRESHY, JOLLY

[FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART [FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART 5)

"Udah sarapan, dan gak aus." jawab gadis itu singkat. "Lo aneh deh, Nis" imbuhnya lagi. 

"Perasaan lo aja kali. Hehe." Nisa berusaha untuk bersikap biasa saja. Namun sepertinya itu tak akan berhasil jika berhadapan dengan sahabatnya ini. 

"Lo kan, gak bisa ngumpetin sesuatu dari gue. Hayo ngaku, kenapa lo?" Lala berdiri menghampiri Nisa yg berada di ruang makan itu. Yang ditanya malah tertunduk, diam.

"Rencana lo hari ini mau kemana aja, deh?" akhirnya gadis berhijab hitam itu bersuara juga setelah cukup lama terdiam.

"Cari bahan buat seragam, sih yg utama. Terus paling ngurusin undangan, sama nyari barang buat seserahan. Tapi itu entar sama Ken juga, jadi sorean paling nunggu dia pulang kerja." jelas Lala singkat. "Kenapa emang?" tanyanya sambil mencomot roti bakar di meja makan. "Minta ya, Nis. Terlihat menggiurkan. Hehe" imbuhnya lagi ketika melihat sahabatnya itu mendelik melihat tingkah lakunya.

"Pagi ini temenin gue ke RS dulu bisa berarti, ya?" ujar Nisa terdengar santai. Tidak dengan hati dan pikirannya yg agak panik menanti reaksi sahabatnya akan permintaannya ini.

"Ngapain?" ditatapnya Nisa dengan seksama.
"Honestly, gue lupa kalo ada janji nemenin lo hari ini. Sedangkan gue udah terlanjur appointment sama dokter pagi ini." Jawab Nisa dengan lesu. Ada rasa bersalah di sana.

"Ya ampun, Nis. Gue kira ada apaan." Lala kemudian bangkit untuk mengambil gelas di kitchen set. Kemudian mengisinya dengan air dari dispenser dan meminumnya. Haus dia ternyata. "Santai aja, sih. Eh tapi lo ngapain ke dokter? Lagi sakit, lo? Kok gak bilang gue. Biar gue cancel aja kalo lo lagi sakit." 

"Check up aja, sih. Lo tau sendiri Kak Mitha gimana, kan" masih dengan nada yang dibuat santai. Gadis berambut ikal itu hanya mengangguk angguk sambil menaruh gelas di meja dan mendekati Nisa lagi.

"Tadi bilangnya udah kenyang. Masih aja sarapan gue diembat." cibir Nisa melihat sahabatnya yg mengambil roti bakar di piring untuk kesekian kalinya. 

"Hehe... Lo tau sendiri gue lemah kalo sama makanan" ujar Lala kemudian melanjutkan kunyahannya.
~~

Ngakunya Chek-up aja gaes.

#TulisanRula #NisaJuna #CeritaNisaJuna #Fiksi
HOW I SPEND MY WEEKEND IN JAKARTA BIRD LAND Annye HOW I SPEND MY WEEKEND IN JAKARTA BIRD LAND

Annyeong...

Jadi weekend kemarin saya berkunjung ke Wahana terbaru di @ancoltamanimpian yaitu Jakarta Bird Land. 

Yes, akhirnya bisa ke sini juga. 

Di Jakarta Bird Land ini terdapat sekitar 600an jenis burung dari berbagai willayah di Indonesia dan Mancanegara, loh. 

Ada beberapa Zona.

Seperti Macaw Zone, di area ini kita bisa berinteraksi langsung bahkan bisa foto bareng juga dengan burung berjenis Macaw. Yang foto bareng saya ini namanya Janu.

Ada juga Cockatoo Zone, di sini saya lihat ada Merak Putih.

Di area Atas banyak kumpulan Jalak Bali bebas terbang. 

Dan, meski banyak burung terbang bebas pun berkeliaran, area di Jakarta Bird Land ini bersih dan nyaman banget, bun.

Last but not least, jangan lewatin Free Fly Bird Show dari tribunnya ya, bun. Bisa lihat beberapa jenis burung yang besar terbang mendekat. 

Seru banget, kan!!

Thank youu @jakartabirdland

#RulaRekomen #RulaReview #JakartaBirdLand #Ancol  #AncolTamanImpian #TempatRekreasi #Keluarga #Rekreasi #Wisata
ME TIME DI EVERGREEN SALON SENOPATI Annyeong... ME TIME DI EVERGREEN SALON SENOPATI

Annyeong...

Kapan terakhir Me Time di salon? 

Kalo saya udah lama banget. Makanya pas Minggu lalu ada waktu luang, sempet sempetin deh Me Time sejenak di @evergreensalon.id cabang Senopati. 

Oh iya, #EverGreenSalon cabang Senopati ini sekarang pindah ke Jl. Suren II No. 1 ya, bun. 

Tempatnya luas, bersih dan nyaman banget. Pilihan treatmentnya banyak dan ada promo paket treatmentnya juga. 

Udah gitu ada ruangan khusus hijabers, jadi aman deh kalo mau buka bukaan pas treatment.

Terapisnya udah berpengalaman dan ramah. Pijetannya mantul 👍🏻.

Thank youu @evergreensalon.id 💙💙💙

#RulaReview #RulaRekomen #MeTime #Salon
LANGIT SENJA KALA ITU #Langit #Senja #Sky #SkyLov LANGIT SENJA KALA ITU

#Langit #Senja #Sky #SkyLover #LangitSenja #Awan
BOLU KUKUS NUSA RASA SEKARANG ADA DI DEPOK Annyeo BOLU KUKUS NUSA RASA SEKARANG ADA DI DEPOK

Annyeong...

Jadi, kemarin saya datang ke Grand Openingnya @bolunusarasa.id cabang Depok.

Tepatnya di Jl. Margonda Raya RT 03, RW 04, Pondok Cina - Depok. (Patokannya samping Bittersweet by Najla)

Bolu Kukus Nusa Rasa ini banyak pilihan Varian rasanya: 
🥧 Pandan Ketan
🥧 Vanilla
🥧 Black Forrest
🥧 Talas
🥧 Original
🥧 Chocoreo

Oh iya, lagi ada Promo Grand Opening juga ya.  Per boxnya cuma 25K loh, bun.

Dan ada varian barunya juga, Dessert Cup. 

Yang saya cobain ini Varian terbarunya #BoluKukusNusaRasa yaitu Chocoreo. Bolunya lembut banget, rekomen banget deh 👍🏻

Kuy, lah pada borong di Bolu Kukus Nusa Rasa store Depok. 

#RulaReview #RulaRekomen
[FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART [FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART 4)

"Separah itu kah kondisi aku, Jun?" tanya suara diseberang.

"I can't tell you now. But to be honest, Astrocytoma grade three ini gak bisa dianggap remeh, Nis. Ditambah belakangan ini another symptoms mulai bermunculan, kan? So, I need to know this astrocytoma progress." sebisa mungkin Arjuna menjelaskan tanpa harus membuat Nisa semakin panik. Meskipun sebenarnya lelaki berkacamata ini mulai sedikit cemas akan kondisi Nisa. Dan berharap dugaannya melenceng.

Hening seketika memenuhi sambungan nirkabel tersebut.

"Jam 10 kita ketemu di ruang tunggu MRI, ya. Sekarang aku mau visit pasiennya Bang Dyon dulu." Ujar Juna memecah keheningan tersebut. Yang hanya disambut oleh helaan napas panjang oleh lawan bicaranya di seberang sana.
"Nis..."
"Okey.. Okey.. Nanti aku coba bilang ke Lala untuk mampir ke RS dulu." jawab suara di sana. "Eh, she's here. Aku tutup dulu ya, Jun." lanjut Nisa lagi dan kemudian sambungan nirkabel itu terputus.
"See you, Nis" ujar Juna pelan sambil menatap layar gawainya yang menggelap.

I'm sorry that I hurt you 
It's something I must live with everyday
And all the pain I put you through 
I wish that I could take it all away 
And be the one who catches all your tears 
That's why I need you to hear...

***

"Hai, La. Masuk dulu, ya. Gue sarapan dulu." ujar Nisa setelah membukakan pintu untuk sahabatnya sejak kuliah tersebut. 

Gadis berambut ikal tersebut pun mengekori Nisa yang menuju ruang tamu bernuansa krem, kemudian duduk di sofa terdekat tanpa disuruh. Lala sudah terbiasa dengan rumah ini, karena saking seringnya dia berkunjung ke rumah satu satunya sahabat perempuan yang masih bertahan hingga kini. 

"Lo udah rapih aja. Gue kira masih di tempat tidur, lo." Ujar Lala melihat penampilan Nisa yang sudah rapi pagi ini.

"Lo mau minum dulu, gak? Atau mau makan? Udah sarapan belom, lo?" Nisa tak merespon ucapan Lala tadi. Malah menghujaninya dengan pertanyaan yang terdengar seperti basa basi.

"Udah sarapan, dan gak aus." jawab gadis itu singkat. "Lo aneh deh, Nis" imbuhnya lagi. 
~~~

Lala mulai curiga, gaes...

#TulisanRula #CeritaNisaJuna #NisaJuna #Fiksi #FlashFiction

© 2019–2023 · Perspektif Rula by Belle Design Studio