• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
Perspektif Rula

Perspektif Rula

Believe what you see

  • Home
  • About
  • Reviews
    • Books
    • Events
    • Movies
    • Products
  • Flash Fictions
  • Blog
  • Contact

Lelaki Itu Bernama Raymon

March 12, 2014 by Nurul Aria 2 Comments


Lelaki Itu Bernama Raymon



by
Nurul Aria / @rulachubby





Lelaki itu. Sudah beberapa bulan ini memenuhi hati
dan pikiranku. Dan selalu ada rasa, entah harus aku deskripsikan seperti apa,
yang selalu menggelitik dalam perutku setiap melihat lelaki bertubuh atletis
dengan rambut tipis yang tumbuh di sekitar tulang rahang dan menutupi dagunya.
Terlihat maskulin. Sempurna, seperti yang dibilang kebanyakan gadis-gadis yang
kukenal. Tinggi tubuhnya yang mendukung penampilannya bak seorang model papan
atas, membuatku harus sedikit mendongak untuk bisa melihat wajahnya dengan
jelas.

Lelaki itu. Ia menghampiriku yang masih bergeming,
di tempatku berdiri memperhatikannya sejak tadi. Bahkan, retinaku masih
mengikuti gerakan tubuhnya yang semakin lama semakin mendekatiku. Sudut
bibirnya tertarik ke atas, menampilkan salah satu lekukan di pipi kirinya yang
membuatnya semakin terlihat manis.

“Sudah lama berdiri di sini, Beb?” sentuhan lembut tangan kanannya yang kekar di pipiku dan
tangan kirinya yang langsung melingkar di pinggangku menimbulkan efek sengatan
listrik voltase rendah, yang menjalar
hingga ke seluruh tubuhku dan lagi-lagi menggelitik perutku. Seharusnya, saat
ini rona merah sudah memenuhi kedua pipiku yang tidak bisa dibilang tirus ini.
Rasa hangat menyelimuti wajah juga hatiku. Hal yang selalu aku rindukan jika
sedang berjauhan dengan lelaki beraroma maskulin ini.

“Sst.. Kamu gak malu dilihat banyak orang?” cegahku
ketika ia mendekatkan wajahnya mendekati wajahku. Yang kemudian membuat
sudut-sudut bibirnya tertarik ke tengah membentuk garis datar. Lengan kirinya
yang sejak ia datang melingkar di pinggangku pun langsung ditariknya kembali.
Kaku.

*** 

Lelaki yang menarik hatiku itu bernama Raymon.
Diperkenalkan oleh Wina, sahabatku sejak kecil, saat aku baru saja menginjakkan
kaki di Jakarta. Wina menjemputku di bandara bersama Raymon, teman kampusnya
dulu. Itu yang dibilang Wina padaku. Pertemuan pertama kami itu ternyata
melahirkan pertemuan selanjutnya, dan selanjutnya… Hingga saat ini.

Lelaki yang memiliki rasa humor itu, selalu bisa
membuatku tertawa saat aku sedih. Membuatku hangat saat dingin menyiksaku.
Sekaligus membuatku tersiksa rasa rindu saat tidak bersamanya. Ya, I am
falling
in love with him. Diam-diam. Tanpa diketahui Wina,
sahabatku. Sejujurnya, aku tahu kalau Wina pun menyukai lelaki bernama Raymon
ini. I just know it.

Tapi…

Ternyata…

Lelaki yang banyak digilai banyak gadis itu ternyata
memilihku. Bukan Wina, bukan gadis lainnya. Tapi aku. Aku tidak cantik dan
sempurna seperti Wina. Bahkan aku tidak bisa dibandingkan dengan gadis manapun
di muka bumi ini. Sangat berbeda. Aku bahkan tidak pantas dibandingkan dengan gadis
lainnya.

Lelaki itu…

***

“What? Gue
gak salah denger kan, Ren?” Wina seakan tak percaya akan pendengarannya saat ku
ceritakan semua yang aku rasakan beberapa bulan ini. “Lo… sama Raymon?” Wina
menggerakkan jari telunjuk kanannya ke arahku, dan arah lainnya seperti orang
linglung.  Aku hanya mengangguk,
mengiyakan ketidakyakinan Wina akan ceritaku tadi.

“Se.. sejak kapan, Ren?” kali ini suaranya lemah.
Masih ada sisa keterkejutan dalam diri Wina.
“A few months ago.” retinaku hanya memandang
sepatu biru pemberian Raymon yang kupakai saat ini.

“Win, I’m so sorry for this. Gue tau lo udah
lama suka sama Ray. Dari cerita-cerita lo tentang dia. Semua curhatan lo
tentang dia.” kuberanikan diri menatap Wina yang masih bergeming di hadapanku.
“Tapi gue gak bisa bohongin perasaan gue, Win. I do love him. Pun
dengan Ray.”

Kulihat Wina menutupi wajahnya dengan kedua
tangannya.

“Gue gak ngelarang lo untuk jatuh cinta, Ren. But why must Ray? He is a…”
Wina tak bisa meneruskan perkataannya.
“Gue tau ini salah, Win. Tapi…”
“No. It’s not
wrong
. Cuma, gue gak habis pikir. Entah apa yang lagi ada dipikiran si
Cupid yang ada di belakangnya Raymon, lelaki yang gue suka, saat ngelepas anak
panah dari busurnya hingga kena ke lo, Rendy, sahabat lelaki yang sangat gue
percaya untuk nampung semua cerita-cerita gue tentang Raymon. Dan bukan ke gue.
I can’t believe this
.” Lagi-lagi Wina membenamkan wajahnya dalam jemarinya
yang lentik.

***

Lelaki itu bernama Raymon. Lelaki bertubuh atletis
yang sangat disukai Wina, sahabatku sejak kecil. Lelaki yang sama dengan yang berada
di sampingku saat ini.  



*** 
Tweet
Pin
Share
0 Shares

About Nurul Aria

A(+) · Ibu 1 Anak · Penyuka Lukisan Alam · Bookworm · Virgo · Crochet & Knitt-er · My Last Book: Menikahimu Itu Pilihanku

Reader Interactions

Comments

  1. ahmed says

    March 13, 2014 at 09:43

    "Lelaki yang sama dengan berada di sampingku saat ini." ini yg cerita Rendy atau tokoh yg lain ? 🙂

    Reply
  2. rula says

    March 16, 2014 at 02:36

    ini semuanya Rendy yang cerita, om 😀

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Yuk subscribe sekarang untuk dapat kabar terbaru dan ulasan terbaru dari saya mengenai buku, event dan film. Janji gak bakal spam, kok! 😄

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Ulasan Terbaru di Perspektif Rula

Koplo Superstar

KOPLO SUPERSTAR, AJANG PENCARIAN BAKAT TERBARU DI ANTV

Aku Titipkan Cinta

KESERUAN MELIHAT PROSES SHOOTING SINETRON TITIPKAN AKU CINTA

Rumah Wijaya X Ganara Art

HEALING TIPIS TIPIS DI RELAUNCH RUMAH WIJAYA X GANARA ART SPACE

Revu

KEMUDAHAN MENJADI REVIEWER DI REVU INDONESIA

Scarlett Brightening Shower Scrub

MANDI MEWAH DENGAN VARIAN TERBARU SCARLETT BRIGHTENING SHOWER SCRUB: CHARMING, FRESHY, JOLLY

[FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART [FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART 5)

"Udah sarapan, dan gak aus." jawab gadis itu singkat. "Lo aneh deh, Nis" imbuhnya lagi. 

"Perasaan lo aja kali. Hehe." Nisa berusaha untuk bersikap biasa saja. Namun sepertinya itu tak akan berhasil jika berhadapan dengan sahabatnya ini. 

"Lo kan, gak bisa ngumpetin sesuatu dari gue. Hayo ngaku, kenapa lo?" Lala berdiri menghampiri Nisa yg berada di ruang makan itu. Yang ditanya malah tertunduk, diam.

"Rencana lo hari ini mau kemana aja, deh?" akhirnya gadis berhijab hitam itu bersuara juga setelah cukup lama terdiam.

"Cari bahan buat seragam, sih yg utama. Terus paling ngurusin undangan, sama nyari barang buat seserahan. Tapi itu entar sama Ken juga, jadi sorean paling nunggu dia pulang kerja." jelas Lala singkat. "Kenapa emang?" tanyanya sambil mencomot roti bakar di meja makan. "Minta ya, Nis. Terlihat menggiurkan. Hehe" imbuhnya lagi ketika melihat sahabatnya itu mendelik melihat tingkah lakunya.

"Pagi ini temenin gue ke RS dulu bisa berarti, ya?" ujar Nisa terdengar santai. Tidak dengan hati dan pikirannya yg agak panik menanti reaksi sahabatnya akan permintaannya ini.

"Ngapain?" ditatapnya Nisa dengan seksama.
"Honestly, gue lupa kalo ada janji nemenin lo hari ini. Sedangkan gue udah terlanjur appointment sama dokter pagi ini." Jawab Nisa dengan lesu. Ada rasa bersalah di sana.

"Ya ampun, Nis. Gue kira ada apaan." Lala kemudian bangkit untuk mengambil gelas di kitchen set. Kemudian mengisinya dengan air dari dispenser dan meminumnya. Haus dia ternyata. "Santai aja, sih. Eh tapi lo ngapain ke dokter? Lagi sakit, lo? Kok gak bilang gue. Biar gue cancel aja kalo lo lagi sakit." 

"Check up aja, sih. Lo tau sendiri Kak Mitha gimana, kan" masih dengan nada yang dibuat santai. Gadis berambut ikal itu hanya mengangguk angguk sambil menaruh gelas di meja dan mendekati Nisa lagi.

"Tadi bilangnya udah kenyang. Masih aja sarapan gue diembat." cibir Nisa melihat sahabatnya yg mengambil roti bakar di piring untuk kesekian kalinya. 

"Hehe... Lo tau sendiri gue lemah kalo sama makanan" ujar Lala kemudian melanjutkan kunyahannya.
~~

Ngakunya Chek-up aja gaes.

#TulisanRula #NisaJuna #CeritaNisaJuna #Fiksi
HOW I SPEND MY WEEKEND IN JAKARTA BIRD LAND Annye HOW I SPEND MY WEEKEND IN JAKARTA BIRD LAND

Annyeong...

Jadi weekend kemarin saya berkunjung ke Wahana terbaru di @ancoltamanimpian yaitu Jakarta Bird Land. 

Yes, akhirnya bisa ke sini juga. 

Di Jakarta Bird Land ini terdapat sekitar 600an jenis burung dari berbagai willayah di Indonesia dan Mancanegara, loh. 

Ada beberapa Zona.

Seperti Macaw Zone, di area ini kita bisa berinteraksi langsung bahkan bisa foto bareng juga dengan burung berjenis Macaw. Yang foto bareng saya ini namanya Janu.

Ada juga Cockatoo Zone, di sini saya lihat ada Merak Putih.

Di area Atas banyak kumpulan Jalak Bali bebas terbang. 

Dan, meski banyak burung terbang bebas pun berkeliaran, area di Jakarta Bird Land ini bersih dan nyaman banget, bun.

Last but not least, jangan lewatin Free Fly Bird Show dari tribunnya ya, bun. Bisa lihat beberapa jenis burung yang besar terbang mendekat. 

Seru banget, kan!!

Thank youu @jakartabirdland

#RulaRekomen #RulaReview #JakartaBirdLand #Ancol  #AncolTamanImpian #TempatRekreasi #Keluarga #Rekreasi #Wisata
ME TIME DI EVERGREEN SALON SENOPATI Annyeong... ME TIME DI EVERGREEN SALON SENOPATI

Annyeong...

Kapan terakhir Me Time di salon? 

Kalo saya udah lama banget. Makanya pas Minggu lalu ada waktu luang, sempet sempetin deh Me Time sejenak di @evergreensalon.id cabang Senopati. 

Oh iya, #EverGreenSalon cabang Senopati ini sekarang pindah ke Jl. Suren II No. 1 ya, bun. 

Tempatnya luas, bersih dan nyaman banget. Pilihan treatmentnya banyak dan ada promo paket treatmentnya juga. 

Udah gitu ada ruangan khusus hijabers, jadi aman deh kalo mau buka bukaan pas treatment.

Terapisnya udah berpengalaman dan ramah. Pijetannya mantul 👍🏻.

Thank youu @evergreensalon.id 💙💙💙

#RulaReview #RulaRekomen #MeTime #Salon
LANGIT SENJA KALA ITU #Langit #Senja #Sky #SkyLov LANGIT SENJA KALA ITU

#Langit #Senja #Sky #SkyLover #LangitSenja #Awan
BOLU KUKUS NUSA RASA SEKARANG ADA DI DEPOK Annyeo BOLU KUKUS NUSA RASA SEKARANG ADA DI DEPOK

Annyeong...

Jadi, kemarin saya datang ke Grand Openingnya @bolunusarasa.id cabang Depok.

Tepatnya di Jl. Margonda Raya RT 03, RW 04, Pondok Cina - Depok. (Patokannya samping Bittersweet by Najla)

Bolu Kukus Nusa Rasa ini banyak pilihan Varian rasanya: 
🥧 Pandan Ketan
🥧 Vanilla
🥧 Black Forrest
🥧 Talas
🥧 Original
🥧 Chocoreo

Oh iya, lagi ada Promo Grand Opening juga ya.  Per boxnya cuma 25K loh, bun.

Dan ada varian barunya juga, Dessert Cup. 

Yang saya cobain ini Varian terbarunya #BoluKukusNusaRasa yaitu Chocoreo. Bolunya lembut banget, rekomen banget deh 👍🏻

Kuy, lah pada borong di Bolu Kukus Nusa Rasa store Depok. 

#RulaReview #RulaRekomen
[FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART [FICTION] 5. THE REASON (TO START OVER NEW) (PART 4)

"Separah itu kah kondisi aku, Jun?" tanya suara diseberang.

"I can't tell you now. But to be honest, Astrocytoma grade three ini gak bisa dianggap remeh, Nis. Ditambah belakangan ini another symptoms mulai bermunculan, kan? So, I need to know this astrocytoma progress." sebisa mungkin Arjuna menjelaskan tanpa harus membuat Nisa semakin panik. Meskipun sebenarnya lelaki berkacamata ini mulai sedikit cemas akan kondisi Nisa. Dan berharap dugaannya melenceng.

Hening seketika memenuhi sambungan nirkabel tersebut.

"Jam 10 kita ketemu di ruang tunggu MRI, ya. Sekarang aku mau visit pasiennya Bang Dyon dulu." Ujar Juna memecah keheningan tersebut. Yang hanya disambut oleh helaan napas panjang oleh lawan bicaranya di seberang sana.
"Nis..."
"Okey.. Okey.. Nanti aku coba bilang ke Lala untuk mampir ke RS dulu." jawab suara di sana. "Eh, she's here. Aku tutup dulu ya, Jun." lanjut Nisa lagi dan kemudian sambungan nirkabel itu terputus.
"See you, Nis" ujar Juna pelan sambil menatap layar gawainya yang menggelap.

I'm sorry that I hurt you 
It's something I must live with everyday
And all the pain I put you through 
I wish that I could take it all away 
And be the one who catches all your tears 
That's why I need you to hear...

***

"Hai, La. Masuk dulu, ya. Gue sarapan dulu." ujar Nisa setelah membukakan pintu untuk sahabatnya sejak kuliah tersebut. 

Gadis berambut ikal tersebut pun mengekori Nisa yang menuju ruang tamu bernuansa krem, kemudian duduk di sofa terdekat tanpa disuruh. Lala sudah terbiasa dengan rumah ini, karena saking seringnya dia berkunjung ke rumah satu satunya sahabat perempuan yang masih bertahan hingga kini. 

"Lo udah rapih aja. Gue kira masih di tempat tidur, lo." Ujar Lala melihat penampilan Nisa yang sudah rapi pagi ini.

"Lo mau minum dulu, gak? Atau mau makan? Udah sarapan belom, lo?" Nisa tak merespon ucapan Lala tadi. Malah menghujaninya dengan pertanyaan yang terdengar seperti basa basi.

"Udah sarapan, dan gak aus." jawab gadis itu singkat. "Lo aneh deh, Nis" imbuhnya lagi. 
~~~

Lala mulai curiga, gaes...

#TulisanRula #CeritaNisaJuna #NisaJuna #Fiksi #FlashFiction

© 2019–2023 · Perspektif Rula by Belle Design Studio